Bacaan Doa Khusus Tolak Bala dan Cara Sholat Lidaf’il Bala di Rebo Wekasan Bulan Safar

- 5 Oktober 2021, 18:50 WIB
Bacaan Doa Khusus Tolak Bala dan Cara Sholat Lidaf’il Bala di Rebo Wekasan./
Bacaan Doa Khusus Tolak Bala dan Cara Sholat Lidaf’il Bala di Rebo Wekasan./ /Pexels / Alena Darmel


MANTRA SUKABUMI - Berikut bacaan doa khusus yang dibacakan saat Rebo Wekasaan di bulan Safar untuk menolak bala.

Bacaan doa khusus ini dibaca selepas sholat Lidaf’il Bala saat Rebo Wekasan.

Rebo Wekasan atau yang disebut Arba Mustamir dalam bahasa Arab dipercaya sebagian orang muslim di Indonesia sebagai hari Rabu terberat sepanjang tahun.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Bagi yang percaya Rebo Wekasan, pada hari Rabu terakhir bulan Shafar ini Allah menurunkan berbagai macam malapetaka.

Sehingga ada tradisi ritual yang dilakukan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka salah satunya dengan Sholat Tolak Bala (shalat lidaf'il bala).

Selain shalat lidaf'il bala di hari Rebo Wekasan ada juga amalan lain yang sering dikerjakan agar terhindar dari malapetaka seperti:

shalat tolak bala, berdoa dengan doa-doa khusus, minum air yang diberi doa, hingga selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, tradisi yang dianjurkan oleh Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi dalam kitab Mujarrobat ad-Dairobi.

Ia menganjurkan agar umat Islam melaksanakan shalat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala saat Rebo Wekasan tiba yakni menjalankan shalat lidaf'il bala.

Namun perlu diingat bahwa dalam Syariat Islam tidak pernah mengenal adanya shalat 'Rebo Wekasan'.

Bagi yang hendak menjalankan ibadah Rebo Wekasan harus dibarengi niat shalat sunnah mutlaq (yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi sebab, dan bilangannya tidak terbatas) atau shalat hajat (yang dilaksanakan saat kita memiliki keinginan tertentu, termasuk menolak bala).

Inilah tara cara melaksaakan shalat sunnah Lidaf’il Bala’ (tolak bala’) untuk meminta pertolongan agar dijauhkan dari segala mala pelatak.

Berikut tata caranya shalat sunnah Lidaf’il Bala’ yang dirangkum dari berbagai sumber:

Baca istighfar sebelum melaksanakan sholat sunnah Lidaf’il Bala

اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا

Artinya: "Saya memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti."

Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan, Tata Cara Sholat dan Doa Tolak Bala Lengkap dengan Artinya

Niat shalat sunnah Lidaf’il Bala

اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan Lidaf'il Balai rok’ataini lillahi ta’ala

Artinya : Saya sholat sunnah untuk tolak bala dua rakaat karena Allah.

Bacaan dalam shalat sunnah Lidaf’il Bala

Tak ada banyak perbedaan dalam shalat sunnah Lidaf’il Bala dari shalat-shalat lainnya. Namun, ada bacaan yang dianjurkan untuk kamu baca di setiap rakaat, setelah kamu membaca al Fatihah, yaitu :

Surat al-Kaustar 17 kali,
Surat al-Ikhlash 5 kali,
Surat al-Falaq dan an-Nas masing-masing 1 kali.

Doa tolak bala khusus dibaca sebanyak tiga kali

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ

الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْتَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ , اَللهُ اَكْبَرْ

اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك يآارحم الرّا حمين

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah