Network
MANTRA SUKABUMI - Di dalam kitab At-Ta’rifat karya Ali Al-Jurjani disebutkan bahwa ikhlas adalah engkau tidak mencari orang yang menyaksikan amalmu selain Allah.
Ikhlas juga diartikan membersihkan amal dari berbagai kotoran. Seseorang melakukan suatu amalan hanya karena Allah semata, tak ada satu pun motivasi lain yang mencampurinya.
Terkait perkara ikhlas juga pernah dikupas oleh salah satu ulama ahli tafsir yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Gus Baha dalam kajian tausiahya mengungkapkan bahwa ikhlas itu ada tingkatan-tingkatannya.
Seperti yang dikatakan Gus Baha, bahwa ketika seseorang beramal karena Allah namun masih mengharapkan pelayanan akhirat seperti surga, maka itu pun termasuk ikhlas.
Kemudian Gus Baha menyampaikan satu persatu tingkatan ikhlas. Yang pertama adalah kita beramal mutlak karena Allah tanpa ingin dipandang makhluk.
"Yang disebut ikhlas pokoknya kamu amal tidak ingin dipandang makhluk",ucap Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Mubarok Husein, 7 Oktober 2021.
"Dia melakukan takwa, hanya untuk taat kepada Allah, tidak mencari penghormatan manusia", tambahnya.
Baca Juga: Gus Baha: Apabila Syarat Jadi Baik itu Istighfar, Maka Tidak akan Ada Orang Kafir yang Masuk Islam
"Ikhlas kedua. Ikhlas kedua itu kelasnya lebih turun. Kelas yang terbaik itu kelas pertama tadi", ujarnya.
"Ikhlas kedua ini agak turun derajatnya, yaitu kamu beramal karena Allah, tapi kamu berharap pelayanan akhirat, seperti ingin surga", ucapnya.
"Itu juga ikhlas, tapi kelasnya di bawah tadi",
"Ikhlas yang ketiga, beramal karena Allah. Jadi kamu beramal karena Allah, tapi kamu minta kepada Allah. Gusti aku beramal karenamu tapi tolong dibalas (Gus Baha mencontohkan)",
"Itu juga ikhlas, tapi tetep Allah lebih dulu", tegas Gus Baha.***
