Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48, Tentang Kebenaran Alquran, Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Artinya

- 8 Oktober 2021, 20:28 WIB
Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48, Tentang Kebenaran Alquran, Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Artinya./*
Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48, Tentang Kebenaran Alquran, Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Artinya./* /PIXABAY/hmzasefaa

Arab-latin: wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya: "Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan," (QS. Al Maidah: 48)

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Qaf Ayat 16, Tentang Allah Mengetahui Apa yang Dibisikkan Manusia

Menurut tafsir Kemenag, Al Maidah ayat 48 mengandung penjelasan tentang turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan di dalamnya, Al Quran merupakan Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran yang mencakup isi dan membenarkan kitab sebelumnya seperti Taurat dan Injil.

Al Quran adalah kitab yang terpelihara dengan baik, sehingga tidak akan mengalami perubahan atau pemalsuan.

Sebagaimana ditegaskan, "(yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang), yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji." (QS. Fussilat: 42).

Dasar dan landasan agama samawi hanyalah satu, yaitu tauhid. Sebagai kitab suci yang menjamin syariat yang murni.

Maka wajib menghukumkan dan memutus perkara anak manusia sesuai hukum yang telah ditetapkan Allah SWT sebagaimana terdapat dalam Al Quran.

Allah SWT juga telah mengutus para rasul untuk menyerukan menyembah Allah SWT. Sebagaimana Dia berfirman: "Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku," (QS. Al-Anbiya: 25).

Halaman:

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah