Gus Baha Angkat Bicara Soal Filosofi Tarian Sufi Jalaludin Rumi: Mengambil Rahmat Lalu Menyebarkannya

- 9 Oktober 2021, 05:21 WIB
Ilsutrasi shema (tarian sufi).
Ilsutrasi shema (tarian sufi). /PIXABAY/klimkin/

MANTRA SUKABUMI - Ketua Lajnah Mushaf UII Yogyakarta KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha angkat bicara soal tarian sufi Jalaludin Rumi.

Menurut Gus Baha, tarian sufi Jalaludin Rumi memiliki filosofi yang sangat luar biasa dan mengandung makna yang dalam.

Gus mengaku sudah pernah membaca kitab Matsnawi, karena itulah menurutnya tarian sufi Jalaludin Rumi ada filosofinya.

Baca Juga: Gus Baha: Ingin Masuk Surga? Lakukan 6 Amalan Ini, Niscaya Pintu Neraka Akan Tertutup

Baca Juga: Gus Baha Sebut Mahar Nikah Seperangkat Alat Sholat Tidak Berkah: Menurut Saya Kriminal Itu

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramah yang diunggah kanal YouTube Kisah Lintas Dimensi pada 20 Oktober 2020.

Gus Baha mengatakan jika Jalaludin Rumi merupakan orang sholeh yang logikanya sangat masuk akal, termasuk soal tarian sufinya.

"Kalau orang bisa asyik dengan musik untuk hal-hal yang mungkar, masak kita kalah asyik dengan Tuhan," ujar Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha, jika orang bisa berjoget karena alunan musik, masa karena alunan nyanyian Tuhan mereka tidak bisa mengekpresikan dengan tarian.

"Orang bisa menyanyi dan berjoget sebab lagu Ayat-ayat Cinta, lagu Munajat Cinta, masak tidak bisa berjoget sebab cinta Tuhan?," tanya Gus Baha.

Dengan demikian, bagi Gus Baha Husain Al-Hallaj adalah orang sholeh, Jalaludin Rumi orang sholeh, Ibnu Arabi juga orang sholeh, karena mereka berangkatnya dari keasyikan dengan Tuhan.

Baca Juga: Gus Baha: Jangan Hina Tuhan Agama Lain Jika Tuhan Agamamu Tidak Ingin Dihina, Itu Bagian Mencintai Islam

"Jadi, orang kalau tasawuf dan mahabbah (cinta)-nya kepada Allah itu sudah tinggi, maka menyebut lafal Allah saja sudah tidak bisa," bebernya.

Gus Baha kemudian menjelaskan tarian sufi tersebut dimulai oleh Jalaludin Rumi sehingga disebutlah "Tarian Rumi".

"Dia itu ketika ingat dengan Tuhan, karena keasyikan lalu dilakukan sambil menari," ujar murid kesayangan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen itu.

Gus Baha juga menjelaskan filosofi tarian sufi Jalaludin Rumi yang memiliki makna yang dalam.

"Misalnya, tangan kanan menengadah ke langit, tangan kiri menyebar rahmat di bumi," kata Gus Baha.

"Inti filosofinya itu tangan kanan mengambil rahmat dari langit, tangan kiri menyebar rahmat di Bumi," sambungnya.

Baca Juga: Trending di Twitter dan Banjir Dukungan Maju Jadi Ketum PBNU, Inilah Sosok Gus Baha Murid Mbah Moen

Tak hanya itu, Gus Baha juga menjawab sangkaan jika tarian sufi bergantung pada yang menarinya.

Jika yang menarinya artis menarik, sementara jika yang menarik orangtua berjanggut atau bahkan kakek-kakek menjadi tidak menarik.

"Lha menontonnya, karena filosofi cinta Allah atau karena cinta penarinya?! Yang bikin perkara (masalah) kan itu," sindir Gus Baha.

"Giliran yang menari orang yang cantik kan menarik. Lha yang menarik itu filosofi menarinya apa penarinya?," sambungnya.

Ulama ahli quran dan tafsir asal Rembang itu juga mengutip salah satu kitab klasik Imrithi yang banyak digunakan di pesantren-pesantren.

 فَأُشْرِبَتْ معنى ضمير الشان * فَأُعْرِبَتْ فى الحان بالاحان

Terjemah bebas: (Maka [La ilaha illa Allah] tenggelam dalam dhomir sya’n [lubuk hati], bagaikan seorang pecandu minuman yang sedang asyik dengan diiringi irama musik).***

Editor: Andriana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah