Tips dari Gus Baha Perihal Cara Jadi Pemikir Quran yang Baik, Begini Penjelasannya

- 22 Oktober 2021, 11:30 WIB
Tips dari Gus Baha Perihal Cara Jadi Pemikir Quran yang Baik, Begini Penjelasannya./
Tips dari Gus Baha Perihal Cara Jadi Pemikir Quran yang Baik, Begini Penjelasannya./ /Pixabay.com/falco

MANTRA SUKABUMI – Untuk jadi pemikir Quran yang baik, tentunya memiliki ciri-ciri khusus yang mana diantaranya yaitu bergegas dalam melakukan kebaikan.

Adapun cara jadi pemikir Quran yang baik, dapat ditempuh dengan meniru sifat orang yang baik dan menghidari sifat orang yang buruk.

Dalam hal ini, Gus Baha memberikan tips bahwa cara jadi pemikir Quran yang baik yaitu dengan mencari sifat wali Allah dan menghidari sifat Firaun.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Berikut paparan tausyiah yang disampaikan oleh Gus Baha, sebagiamana dilihat mantrasukabumi.com dari vidio yang diunggah di kanal YouTube Santri Kalong, tanggal 22 Oktober 2021.

Ciri-ciri utama berpikir secara Qurani adalah apa, kamu mencari sifat-sifat wali Allah dan ternyata sifat wali-wali Allah itu bergegas dalam melakukan kebaikan.

Adapun sifat orang munafik itu kalau melakukan kebaikan bermalas-malasan wa idza qoomu ila sholaati qoomu kusaala.

“Sehingga kata Fathul Mu'in, kalau kamu pergi sholat harus ada unsur tergesa-gesa sebagai pertanda kamu biar tidak berkategori munafik”, kata Gus Baha.

“Karena orang munafik wa idza qoomu ila sholaati qoomu kusaalaa, kalau sedang mau sholat malas-malasan, intinya gitu”, lanjut Gus Baha.

“Cara jadi pemikir Quran yang baik, sifatnya orang baik dikumpulkan kemudian kamu ingin meniru itu, sifatnya orang buruk kamu kumpulkan kemudian kamu menghindari sifat itu”, ungkapnya.

“Misalnya Allah cerita Firaun, Firaun itu penyakitnya apa?, merasa dirinya besar, merasa tercukupi, semua itu sifatnya Firaun”, ungkapnya lagi.

Tapi sifatnya orang baik itu ya ayyuhannasu antumul fuqoro'u ilallaahi, sifat orang baik adalah merasa fakir merasa bukan siapa-siapa di depan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

“Hingga keangkuhan itu sifat Firaun, merasa fakir merasa bukan siapa-siapa adalah sifatnya orang baik”, ujarnya.

“Makanya Nazamnya Habib Abdullah Al Hadad masyhur itu ana abdun shorof  fakhri dimna faqri yang sering dinyanyikan, dilagukan para wali-wali”, kata Gus Baha.

Ana abdun shorof fakhri dimna faqri jadi aku adalah seorang hamba yang mana kebanggaanku lahir berkat kefakiranku.

“Jadi saya nih hambamu ya Allah dan sebagai kebanggaan saya adalah saya selalu butuh kepada Engkau”, tegasnya.

“Karena ciri utama orang jelek adalah hidup seakan-akan nggak butuh sama campur tangannya Allah Subhanahu Wa Ta'ala”, tambahnya.

Baca Juga: Isi Kandungan dan Tafsir Al Quran Surat At Taubah Ayat 128 Tentang Bukti Cinta Nabi Muhammad SAW pada Umatnya

“Kalau saya punya uang pasti senang, punya jabatan pasti seneng, saat jadi menteri mesti beres semua saya jadi Gubernur beres semua, merasa bisa semua itu mensifati Firaun sifatnya Firaun”, katanya.  

“Tapi kalau kamu jadi menteri, jadi gubernur, saya bukan siapa-siapa tanpa pertolongan Allah, saya Kyai pun tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan Allah”, ungkapnya.

Orang baik pun tidak mesti dijamin baik terus tanpa pertolongan Allah, sehingga selalu lahaula wala quwata illa billah saya bisa menghindari maksiat karena Allah, bisa melakukan taat juga karena Allah

“Nah orang yang seperti ini itu disebut ana abdun shorof  fakhri dimna faqri saya ini adalah hamba yang menjadi kebanggaanku adalah karena saya selalu fakir, selalu butuh kepada Engkau”, pungkasnya.***

 

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah