"Mau lewat wadah? Wadah dari mana? Wadah buatan China, berarti kamu membeli untuk menambah kekayaan orang nonmuslim," jelasnya.
"Ini pedagangnya nonmuslim, berarti labanya kan dibuat membangun gereja, haram. Berarti kan kamu memberi kontribusi," lanjutnya.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Junub Menurut Gus Baha: Tidak Boleh Ada Sabun atau Sampo, Bisa Jadi Tidak Sah
Tak hanya itu, Gus Baha juga memberikan contoh tasbih yang digunakan untuk berdzikir dan wiridan pun belum tentu halal murni.
"Sekarang misalnya kamu membawa contoh, toko tasbih Gus, kalau tasbih pasti untuk wiridan, loh menurut paham Wahabi, wiridan macem-macem pakai tasbih syirik justru dosa besar," beber Gus Baha.
"Nanti misalnya tasbihnya benar, bahannya tasbih? Benangnya? yang buat China, non muslim, kamu muslim membeli kepada non muslim dia jadi kaya. Kekayaan orang non muslim dipakai kekafiran, haram lagi kan?," singgung Gus Baha.
Karena itulah lanjut Gus Baha, jika bersikukuh mencari sesuatu yang halal murni hanya ada pada air hujan.
"Kalau pengen halal ya minum air langsung yang jatuh dari langit tanpa wadah. Konsumsi itu saja, jangan yang lainnya," ungkap Gus Baha.
Salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu lantas mengutip sebuah ayat quran dalam surat Az-zumar ayat 53
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ