Gus Baha Jelaskan Rahmat Allah yang Turun ke Bumi, Begini Cara Takwil dalam Alquran

- 13 November 2021, 09:25 WIB
Gus Baha Jelaskan Rahmat Allah yang Turun ke Bumi, Begini Cara Takwil dalam Al-Qur'an
Gus Baha Jelaskan Rahmat Allah yang Turun ke Bumi, Begini Cara Takwil dalam Al-Qur'an /Instagram.com/@ulama.nusantara

MANTRA SUKABUMI - Kh. Bahaudin Nursalim sering disapa Gus Baha, Ia menjelaskan bagaimana cara menakwilkan rahmat Allah turun ke bumi sesuai tuntunan Alquran. 

Gus Baha menjelaskan cara menakwilkan rahmat turun ke bumi sesuai Alquran tersebut di dalam forum ceramah bersama jemaah. 

Gus Baha menakwilkan rahmat Allah turun ke bumi itu dari unsur hadits dan Alquran, karena dengan cara begitu akan jelas maknanya. 

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Kisah Nyata Kakak Beradik Terpisah hingga Dewasa Tidak Sadar Berpacaran Sampai Mau Menikah

Dilihat mantrasukabumi.com dari video ceramah Gus Baha pada Sabtu, 13 November 2021, diunggah di kanal YouTube Sekolah Akhirat 12 November 2021. 

Dalam ceramah tersebut, Gus Baha menjelaskan unsur kemakhlukan yang terkait dengan Kodim Allah. 

"Artinya kamu membersihkan dalamnya Allah Dari unsur kemakhlukan jadi semua kalau mau loh harus kamu klaim Kodim Kalau kalau mau loh Kodim berarti apapun yang terkait Allah Kodim." kata Gus Baha.

"Harus terbebas dari unsur hadits misal ada Allah cerita di Alquran Allah itu setiap 1 atau 4 malam turun ke bumi." ungkap Gus Baha. 

"Masa Allah dari langit turun ke bumi, padahal turun itu pekerjaan barang, sadis." guyon Gus Baha.

Gus Baha menakwilkan dari Al-Qur'an dan hadits bahwa ada keterangan yang jelas di dalamnya.

"Ya kita takwil, maksudnya Allah dalam hadits atau Qur'an ada keterangan." jelas Gus Baha.

Baca Juga: Bukan Sholat 5 Waktu, Inilah Ibadah yang Sampai Langsung pada Allah Menurut Gus Baha

"Allah itu turun ke bumi maknanya apa," tanya Gus Baha.

"Rahmatnya Allah di 1/4 malam itu dekat bukan Allah yang turun, tapi rahmatnya yang turun." jelas Gus Baha.

"Kayak misalnya presiden, ngirimi kamu uang tentu pak Jokowi itu sangat dekat dengan kiyai A, masa dekat fisik dan sering ngomong kesana kemari malah melanggar sosial distance." lanjut Gus Baha.

"Maksudnya dekat itu sering ngasih hadiah, nah itu orang tahu proporsi kata dekat dengan Allah dan dekat dengan hambanya, tentu bukan makna fisik tapi rahmatnya." kata Gus Baha.

Dekat pula pemberiannnya, dan Al hasil semua terkait Allah kita bebaskan dari unsur hawadis.

Maksudnya kamu juga harus takut disiksa Allah dengan meyakini Allah mirip makhluknya, karena semua kekafiran dimulai dari tasbih.

Setiap nas yang menunjukkan Allah itu mirip barang hawadis, pokoknya kayak tadi kita takwil sesuan panduan Allah sendiri yang ada di Qur'an.

Baca Juga: Ungkap Sisi Keilmuan Gus Baha dalam Fiqih dan Al Qur'an, Begini Tanggapan Ustadz Adi Hidayat

Yaitu, Allah memandu kita dengan kaidah baku: Laisa Kamislihi Syai'un. Itulah panduan kita, jika Allah tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai berarti ya'dullohi maknanya bukan tangan tapi kekuasaan.

Jadi mudahnya kita nakwil Qur'an dengan bawah ketentuan Qur'an sendiri dan Qur'an punya Maklumat.

Allah tidak akan sama dengan apapun, jika Ya'dullohi dimaknai tangan berarti allah mirip makhluknya. 

Maka, setiap nas Al-Qur'an yang menunjukkan Allah mirip barang hadits, maka ditakwilkan sesuai panduan yang ada di Al-Qur'an." tegas Gus Baha. ***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah