Kecuali jika sedang berdoa istisqa (maka boleh mengangkat kedua tangan)
- Jenis ketiga Al Ibtihal jenis ini dilakukan ketika keadaan benar-benar sulit, mendapat musibah yang sangat berat, sedang dalam mengharapkan sesuatu, atau berada dalam keadaan berduka atau ketika istisqa (mengharapkan hujan)
Yaitu dengan bersungguh-sungguh mengangkat kedua tangan keatas dengan sangat tinggi hingga terlihat warna ketiak.
Boleh juga hingga punggung tangan menghadap ke langit dan telapaknya menghadap ke bumi.
Itulah paparan dr Aisyah Dahlan perihal posisi mengangkat tangan ketika berdoa memancarkan gelombang elektromagnetik.
Baca Juga: Ini Bahaya Memaksakan Makan saat Tubuh Sedang Sakit Menurut dr Aisyah Dahlan
Sebagai QS Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Arti: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Pada saat kita berdoa Allah memang langsung mengijabah dan setelah melaksanakan shalat pun lalu kita berdoa itu lebih dahsyat dan lebih power Allah kabulkan.***