Network
MANTRA SUKABUMI – Gus Baha dalam kajiannya memberi wejangan obat penawar rasa kecewa.
Sejalan dengan Gus Baha, selama masa hidup tentu manusia tidak pernah lepas dari rasa kecewa.
Begitupun yang Gus Baha contohkan, rasa kecewa dapat berasal dari beragam bentuk penyebab dan timbul menjadi sedemikian rupa.
Jikalau begitu, baik kiranya untuk tidak berlarut-larut dalam kekecewaan itu apalagi menyumpahinya.
Sebagaimana dinukilkan oleh Gus Baha dalam Al Qur'an surat An Nur ayat 22 seperti berikut:
وَلَا يَأْتَلِ اُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْٓا اُولِى الْقُرْبٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖوَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Terjemah:
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Terkait hal tersebut Gus Baha menceritakan, rasa kecewa pun pernah dialami juga oleh Abu Bakar ash-Shiddiq.
Abu Bakar ash-Shiddiq ketika itu bersumpah tidak akan memberi nafkah kepada Misthah (anak dari bibi Abu Bakr).
Misthah bin Utsatsah merupakan seorang yang miskin, golongan Muhajirin dan termasuk saksi Perang Badar.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap 2 Macam Bentuk Kesalahan, Salah Satunya Ada yang Disukai Allah SWT
Tetapi, Abu Bakar menyumpahi Misthah akibat dirinya terlibat dalam prahara menyebarkan kabar bohong tentang tuduhan selingkuh Sayyidah Aisyah.
“Dan beberapa sahabat juga bersumpah tidak akan memberi nafkah kepada orang yang bergosip tentang ifki,” ujar Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Santri Official pada Sabtu 20 November 2021.
Namun kebijaksanaan Allah SWT menurunkan ayat tersebut untuk menegur Abu Bakar, seketika ia mencabut kembali sumpah dan memohon ampunan kepada Nya.
Kekecewaan itu dapat dipahami, karena kekecewaan yang menimpa Abu Bakar atas tuduhan selingkuh puterinya terlampau kejam, bahkan kerabat dekatnya pun turut ikut terlibat.
Akhirnya Gus Baha menyimpulkan dari riwayat di atas kita dapat mengambil sebuah pelajaran.
Yakni memaafkan siapapun yang telah membuat hati kecewa.
Dan kedua menjaga lisan terlebih saat mengucapkan sumpah yang mengatasnamakan Allah SWT.
“Biasa istikamah donasi ke Misthah ya harus donasi terus kendatipun hatinya dikecewakan misthah yang ikut menggosipkan Sayyidah Aisyah,” ucap Gus Baha.***
