Pengemis tua tersebut berujar "wahai orang-orang hati-hatilah terhadap Muhammad ia adalah penyihir. Hati-hati engkau terkena pengaruhnya," kata seorang pengemis Yahudi yang buta.
Pengemis tua tersebut menghina mengemis dan mencaci dengan perkataannya dan menjelek-jelekkan Muhammad yang menurutnya adalah orang yang paling buruk dimuka bumi ini.
Di satu sisi setiap hari pengemis Yahudi tersebut, ditemani oleh seorang pemuda yang senantiasa berlemah lembut terhadap nya.
Dan senantiasa menyuapi makanan ke dalam mulutnya, laki-laki tidak pernah bersuara tersebut tetaplah setia menyuapinya berada di sampingnya.
Dan pengemis tua senantiasa berkata kepada pemuda tersebut, "pemuda hati-hati kau dengan Muhammad bahwa Muhammad adalah penyihir, dan pemuda tersebut adalah orang gila.
Dan sampai suatu ketika Abu Bakar As Shiddiq Radhiallahu Anhu menyuapi dan menyuapi Bapak tua tersebut.
Ternyata sang pengemis tua tersebut berkata, "Hai pak siapa engkau, engkau bukan seorang yang biasa menyuapi ku,"
Bukan kau yang menyuapiku selama ini tapi orang yang paling lemah lembut dan yang pernah aku kenal, orang yang selama ini menyuapiku adalah orang yang orang yang melumatkan makanan sehingga lembut dan baru aku Makan.
Dan kata pengemis tua tersebut aku sangat menyayangi orang tersebut dan sudah pasti bukalah engkau orangnya.