Karena bantah-bantahan itu tidak berhenti, akhirnya lapor pada Allah dan Munkar Nakir menjadi tersangka.
Surat al-mulk yang pertama berkata, "Ya Allah, makhluk ini sangat kurang ajar, saya ada di dalam hati orang itu dan dia berani menyiksanya."
Allah bertanya pada Munkar Nakir kenapa dia ingin menyiksa orang tersebut.
Malaikat Munkar Nakir beralasan bahwa orang tersebut adalah orang nakal dan harus mendapat siksa.
Lalu akhirnya surat al-mulk berkata, "Ya Allah kalau memang Munkar Nakir tetap ingin menyiksa orang itu, jangan pernah saya termasuk dalam kalam-Mu, lebih baik saya terhapus dari al-qur'an."
Kemudian Allah menjawab, "tidak bisa, engkau adalah kalam-Ku qadim."
Itulah hikmah membaca surat al-mulk atau tabarak yang bisa menyelamatkan dari siksa, semoga kita bisa mengambil hikmat tersebut.***