Gus Baha Ungkap Sisi Lain Kisah Nabi Yunus, Ada Hikmah di Balik Kesalahan Orang Sholeh

- 28 November 2021, 08:30 WIB
Gus Baha Ungkap Sisi Lain Kisah Nabi Yunus, Ada Hikmah di Balik Kesalahan Orang Sholeh
Gus Baha Ungkap Sisi Lain Kisah Nabi Yunus, Ada Hikmah di Balik Kesalahan Orang Sholeh /

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha sampaikan sisi lain dari kisah Nabi Yunus yang disalahkan oleh Allah SWT karena meninggalkan kaumnya, walaupun ternyata ada hikmahnya.

Gus Baha mengawali kisah dari Nabi Yunus yang sudah lama mendakwahi kaumnya dan belum juga beriman, maka berlakulah apa yang Allah SWT tentukan.

Maksud Gus Baha yaitu ketentuan bahwa setiap nabi apabila tidak diimani kaumnya maka diberikan hak oleh Allah SWT agar mengancam akan diturunkan azab.

Baca Juga: Jadi Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karir? Ini Keutamaan Perempuan Menurut Ustadzah Oki Setiana Dewi

Gus Baha mengatakan bahwa Nabi Yunus menyampaikan kepada kaumnya seperti itu, 'jika tidak beriman akan di azab' terus berulang-ulang hingga berbulan-bulan.

Singkat cerita Gus Baha menyampaikan bahwa akhirnya Nabi Yunus mengatakan jika azab hanya kurang tiga hari lagi, tetapi ternyata kaumnya sama saja tidak beriman.

"Nabi Yunus tidak kuat dan pergi," kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Ngaji Ben Aji official pada 27 November 2021.

Nabi Yunus pergi tanpa ada tujuan menaiki perahu sekenanya saja, ketika di kapal saat zaman itu memang ada mitos jika ada gelombang yang tinggi berarti ada orang yang pergi dari rumah.

Maka mengakulah Nabi Yunus karena memang orang yang jujur, lalu di lemparkan langsung ke dalam laut. Namun tiba-tiba sebelum itu ada orang yang baik mengusulkan untuk diundi.

Hingga beberapa kali diundi tetap saja yang muncul nama Nabi Yunus, seperti disebutkan dalam Al Qur'an:

فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚ

Artinya: kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian).

Maka dilemparkanlah Nabi Yunus ke laut lalu tiba-tiba ditelan seekor ikan yang besar.


فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ

Artinya: Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.

Manurut Gus Baha, ikan besar tersebut bernama Nun dan diberikan intruksi oleh Allah SWT untuk tidak memakan kekasihnya yaitu Nabi Yunus, walaupun telah bersalah.

Baca Juga: Cara Menghadapi Cobaan dalam Hidup Menurut Ustadzah Oki Setiana Dewi: Ibarat Sebuah Pohon

Ketika di dalam perut ikan tersebut Nabi Yunus merasa kegelapan dan tidak bisa bertasbih. Akhirnya disulaplah menjadi seperti masjid sehingga membuat santai serta terus membaca wirid.

فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Artinya: maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.

"Ya Nabi Yunus disalahkan oleh Allah SWT karena pergi tanpa memberi tahu, tetapi dibela oleh Allah SWT yang memerintahkan ikan tadi tidak boleh menelan," jelas Gus Baha.

Itulah perlakuan Allah SWT terhadap orang yang dicintainya. Sementara di sisi lainnya kaum Nabi Yunus mulai merasa aneh dan penasaran atas keberadaanya di rumah.

Kaum Nabi Yunus berfikir jika azab akan turun tentu tidak mungkin utusan Allah tersebut diam-diam saja di dalam rumah, setelah diintip-intip dan tidak menemukan barulah sadar.

Ini berarti azab benar-benar akan segera diturunkan. Hari selanjutnya tampak tanda-tanda musibah besar akan menimpa, tetapi sebelum terjadi kaum Nabi Yunus bertaubat.

Allah SWTpun menerima taubat tersebut dan membatalkan azabnya kepada kaum Nabi Yunus, karena memang Dialah Yang Maha Pemurah lagi Pengampun.

Pada tempat lainnya Nabi Yunus belum mengetahui kejadian kaumnya yang sudah bataubat, serta khawatir kembali karena akan dianggap pembohong jika azab tidak turun.

Baca Juga: Bersama Siapa dan di Mana Kelak Dirimu di Akhirat? Ini Penjelasan Gus Baha Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

Masalahnya pembohong oleh kaumnya akan dihukum mati. Apalagi ketika Nabi Yunus menanyakan kepada orang tentang kondisi daerahnya yang memang aman dan tak ada musibah.

Padahal tidak adanya musibah disebabkan telah bertaubat dan Allah SWT menerima. Anehnya kaum Nabi Yunus mencari-cari dirinya untuk beriman, tetapi sang utusan Tuhan khawatir.

"Itulah barakahnya kaburnya Nabi Yunus, lha itulah nabi jika keliru masih ada barokahnya, umpamanya Nabi Yunus tidak pergi kaumnya berfikir bohong, karena mau ada azab kok diam saja di rumah, tetapi ketika pergi ya Allah SWT salahkan," terang Gus Baha.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah