Network
MANTRA SUKABUMI – Gus Baha dalam kajiannya memaparkan tentang keutamaan anak menjadi imam sholat ketika orang tua wafat.
Keutamaan menyalatkan orang tua tersebut diungkap Gus Baha berkenaan kesungguhan niat dan ikhlas saat berdoa.
Gus Baha meyakini, hal itu tertera dalam beberapa hadist menyebutkan kebahagiaan orang tua yang telah wafat ketika sang anak mendoakannya.
Baca Juga: Luruskan Pemahaman Mengenai Nabi Adam AS Makan Buah Khuldi, Gus Baha: Karena Bujuk Rayu Setan
Sebagaimana tercantum dalam kitab al-Adab al Mufrad sabda Rasulullah SAW seperti berikut:
“Apabila seorang hamba meninggal dunia, maka terputuslah amalan darinya, terkecuali dari tigal hal yakni sadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak sholeh yang mendoakannya” (HR. Al Bukhari)
Maka, Gus Baha berpendapat mengenai hal tersebut agar ketika orang tua wafat, sangat diperkenankan sang anak untuk memimpin sholat jenazahnya.
Namun, karena tradisi di kita lebih menghargai orang dituakan, maka banyak ditemui ulama yang menjadi imam.
“Menyalati mayit, jika memungkinkan, lebih baik dari anak kandung,” ucap Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Santri Official pada Sabtu, 27 November 2021.
“Tapi, karena di sini adatnya sopan ke kiai, maka kiainya,” sambungnya.
Meski demikian, Gus Baha menilai yang terpenting anak dari orang tua tersebut minimal dapat mengaji.
Sebab hal ini sesuai dengan aturan yang menyunahkan sholat jenazah dipimpin oleh anak jika dirinya mampu.
Seperti pengakuannya, Gus Baha pun pernah melakukan bersama dengan sang bapak ketika eyangnya wafat.
