Kesalahan Tafsir Makna dan Arti pada Al Quran, Gus Baha: Jangan Pernah Atas Nama Allah SWT

- 1 Desember 2021, 11:50 WIB
Gus Baha jelaskan adab bertamu yang baik.
Gus Baha jelaskan adab bertamu yang baik. /Tangkapan layar kanal YouTube/OFFICIAL LP3IA.

Terjemah:

Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.

Baca Juga: 1 Amalan ini Pahalanya Setara dengan Seorang Wali Besar, Gus Baha: Bukan Hamdalah atau Istighfar

Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.

Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sebagaimana terjemahan ayat di atas, Gus Baha menjelaskan terdapatnya kata sumbu (fathilah) dan tabung kaca (umbubbah), yang ditafsirkan oleh para mufassir (orang yang mengartikan sebuah ayat).

Lantas perlu diperhatikan, andaikan terjadi sebuah kekeliruan dalam pengartian ayat itu.

Maka, kesalahan tersebut bukan diakibatkan oleh Al Quraan melainkan oleh mufassir itu sendiri.

Hal ini berkaca ketika Sayyidina Umar bin Khattab selalu benar di setiap keputusannya hingga dikultuskan sebagai ‘Hadza Hukmullah’ atau ini keputusan Allah SWT.

Namun beliau mendengar dan menepis pengkultusan itu “Jangan bilang ini keputusan Allah, tapi inilah keputusan Umar!”.

Halaman:

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah