Jadi, sebentuk kesalahan itu pasti melahirkan tragedi.
"Seperti tadi kamu beritikaf seminggu di masjid, kalau kamu akan janggal sama orang yang berkeliaran di jalan-jalan, akhirnya kamu menganggap mereka tidak sebaik kamu." jelas Gus Baha.
"Kapan ingat Tuhan kalau selalu ada di jalan?"
Kamu jadi kiyai di satu daerah, kata Gus Baha yang ngaji cuma 10-20 orang, nanti kamu kecewa.
"Orang sini gak suka ngaji, gak suka kebenaran dan kebaikan," padahal orang yang dirumah mungkin merawat anaknya, itu juga ibadah.
"Merawat keluarganya juga ibadah." kata Gus Baha.
Oleh karena itu kata Gus Baha, hanya karena dia tidak ngaji sama kamu, malah kamu anggap tidak ibadah, padahal dirumah dia juga ibadah.
"Nah ini orang khawarij, dengan latar belakang demikian bisa mudah begitu (memvonis)." jelasnya.
Sehingga kata Gus Baha, orang-orang ini nanti ketika sudah sampai syurga, kemudian ketemu Nabi, kata Nabi: "mau disampaikan ke khaud Nabi."
Dia mau sampai ke telaga Nabi, tapi saat mau sampai ke telaga Nabi diingatkan oleh Allah, "mereka tidak layak masuk syurga"