"Mbah Mahrus Ali itu ya merokok, orang-orang alim top juga banyak yang merokok," sambungnya.
"Orang-orang alim top, wali papan atas yang tidak senang rokok juga banyak," jelas Gus Baha.
"Kamu pilih yang mana!? " tanya Gus Baha diiringi tawa pada jamaahnya.
"Katanya selalu ingat Allah, kok ngebal-ngebuli (mengasapi pakai asap rokok) ke Allah," terang Gus Baha.
Baca Juga: Hukum Mandi Junub di Hotel Menurut Gus Baha: Bisa Tidak Sah jika Tak Lakukan ini
Lalu Rois Syuriah PBNU itu memberikan contoh mengenai hal tersebut dengan hal ini.
"Seperti orang yang shalat tidak boleh meludah di depan. Sabda Nabi, ‘Fainnallâha qibala wajhihî idzâ shallâ’ (فإن الله قبل وجهه إذا صلى) , Allah itu di depan ketika orang shalat. Sekarang kamu malah ngebal-ngebuli (merokok)," kata Gus Baha.
"Singkat cerita wali yang suka merokok itu dengar. Jawabannya, Allah itu laisa bimakaanin (الله ليس بمكان), Allah itu tidak punya tempat. Jadi, tidak kena asap rokok saya. Hehehe," lanjut Gus Baha.
Setelah itu Gus Baha juga mengatakan, kenapa wali saling berdebat.
"Wali kok saling berdebat," tegas Gus Baha.