Gus Baha Urai Pengertian Iman pada Wujud Allah SWT dengan Pendekatan Rasionalitas, Sebab Alam Semesta Tercipta

- 4 Desember 2021, 20:30 WIB
Gus Baha ungkap tentang iman kepada Allah SWT, sebut dengan pendekatan rasionalitas, berikut penjelasannya
Gus Baha ungkap tentang iman kepada Allah SWT, sebut dengan pendekatan rasionalitas, berikut penjelasannya /Instagram.com / @gusbahaonline.

MANTRA SUKABUMI – Gus Baha bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim pada salah satu kajiannya memaparkan terkait iman kepada Allah SWT.

Gus Baha menekankan pentingnya iman berlandaskan akal atau rasionalitas, sebab tidak ada agama bagi mereka yang tidak berakal.

Meskipun bukan faktor penentu seseorang menjadi beriman, Gus Baha menguraikan maksud daripada hal tersebut.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Seperti diketahui, bahwa terciptanya alam semesta ini bermula dari suatu sebab, maka pertanyaannya adalah siapa penyebab dari itu semua?.

Gus Baha pun menjawab secara lugas yaitu ‘penyebab’ atau salah satu kekuatan yang dipercaya oleh kita adalah Allah SWT (Dzat wajibul wujud).

Dari sebab itulah mengakibatkan terciptanya alam semesta, karena seperti Gus Baha katakan yakni sesuatu sebab mestilah berupa wujud.

Sementara itu, menurut Gus Baha bagi yang tidak mempercayai akan hal tersebut walhasil tidak ada sebab yang dapat menyalamatkan mereka dari neraka kelak.

“Karena mereka yakin tidak ada sebab atau Tuhan. Kalau dalam ilmu obyektif kan, Tuhan itu sebab, “ ucap Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Santri Gayeng pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Menurut Gus Baha terlepas dari penyematan istilah Causa Prima atau apapun itu, yang jelas dalam agama islam yang dimaksud dengan sebab tak lain ialah Tuhan (Musababil Asbab) atau penyebab segala sebab.

Hal ini selaras dengan pandangan dari ulama-ulama mantiq yang menyatakan bahwa alam ini berubah.

“Kalau berubah maka butuh yang merubah (subyek perubah) berarti butuh sesuatu wujud, yang wujud ini kita sebut; Tuhan,” ujar Gus Baha.

Baca Juga: Walau Sering Berbuat Dosa, Kata Gus Baha Doa Pasti Dikabulkan Asal Baca Ayat ini Saat Berdoa

Maka daripada itu Gus Baha menegaskan, iman pertama itu adalah meyakini adanya dzat yang wajibul wujud yakni entitas yang absolut (mutlak) yang tidak bergantung pada apapun.

Selaras dalam ilmu tauhid dijelaskan Allah SWT itu adalah dzat wajibul wujud, artinya jika akal yang normal tidak dapat dibayangkan bila alam ini tercipta tanpa adanya sebab.

Maka, seperti yang Gus Baha ucapkan bahwa di beberapa hadits disebutkan semua umat ditakdirkan mengikuti yang mereka sembah ketika di dunia.

“Sehingga kalau yang menyembah pada kehampaan, maka disuruh minta tolongnya pada sesuatu yang hampa tersebut, “ terang Gus Baha.

Sebagaimana Gus Baha menukilkan dalam Al Quran surat Muhammad ayat 19 seperti berikut:

فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ

Terjemah:

Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.

Gus Baha menekankan iman tidak hanya cukup sekadar mengucapkan لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ tetapi juga dengan فَاعْلَمْ, yakni mengetahui dengan cara berpikir (paham).

“Karena dengan iman yang benar, maka kamu baru berhak diampuni oleh Allah, setelah yakin dengan kalimat لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ baru beristighfar,”pungkas Gus Baha.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah