Ketika Kalimat Insya Allah Diucapkan Orang Mukmin, Gus Baha Sebut Ada Beberapa yang Keliru

- 5 Desember 2021, 16:55 WIB
Gus Baha sempat menolak salaman dari orang lain meski tahu hukumnya sunnah, ternyata begini alasannya
Gus Baha sempat menolak salaman dari orang lain meski tahu hukumnya sunnah, ternyata begini alasannya /Instagram.com/@gusbahaonline

MANTRA SUKABUMI – Gus Baha bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim pada kajian kitab Nashoihul Ibad Maqolah 25 memaparkan tentang ciri orang mukmin dan mengungkap kalimat insya allah.

Dalam penyampaiannya, Gus Baha menjelaskan bahwa setiap individu berhak untuk mengaku mukmin atau beriman.

Menurut Gus Baha, maksud daripada ciri mukmin di sini ialah seseorang yang selalu tabah dan sabar saat menghadapi macam cobaan dari Allah SWT.

Baca Juga: Jika Tidak Punya Uang dan Hidup Terasa Susah Pergilah ke Kuburan, Ini Penjelasan Gus Baha

Hal tersebut selaras dengan sabda Rasulullah yang dikutip oleh Gus Baha dalam kitab Nashoihul Ibad Maqolah 25 seperti berikut:

كَيْفَ اَصبَحْتُمْ ؟ قَالُوْا : اَصْبَحْنَا مُؤْمِنِيْنَ بِاللهِ فَقَالَ : وَمَا عَلَامَةُ إِيْمَانِكُمْ ؟ قَالُوْا : نَصْبِرُ عَلَى الْبَلَاءِ وَنَشْكُرُ عَلَى الرَّخَاءِ وَتَرْضَى بِالْقَضَاءِ. فَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ : اَنْتُمُ الْمُؤْ مِنُوْنَ حَقًّا وَرَبِّ الْكَعْبَةِ .

Terjemah:

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW. Menemui para sahabatnya, lalu beliau bertanya:

“Apa kabar kalian pagi ini?” lalu para sahabat menjawab, “Pada pagi ini kami tetep beriman kepada Allah SWT.”

Nabi Muhammad SAW. Bertanya lagi, “Apa ciri iman kalian?” mereka menjawab, “Kami bersabar menghadapi ujian (musibah), bersyukur atas kelapangan dan ridha(rela) dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT(Qadha).

Baca Juga: Meski Mapan dan Setia, Perceraian Tetap Bisa Terjadi, Gus Baha: 1 Penyebabnya, Bukan Bosan atau Orang Ketiga

Lalu Nabi SAW. Bersabda, ‘Kalau begitu kalian benar-benar termasuk orang-orang mukmin yang sebenarnya. Demi Allah yang memelihara ka’bah’.

Berkaca dari penjabaran sabda Rasulullah tersebut, Gus Baha menyodorkan satu pertanyaan yang berkaitan dengan keyakinan iman.

“Keyakinan para Ahli Sunnah Wal Jamaah termasuk Imam Abdul Hasan Al-Asy’ari bahwa setiap orang itu berhak mengatakan dirinya mukmin,” ucap Gus Baha dikutip oleh mantrasukabumi.com yang dilihat dari video kanal Youtube Santri Gayeng pada Minggu, 5 Desember 2021.

“Lalu apakah diperbolehkan mengucapkan disertai insyaallah?,” sambungnya.

Alhasil, Gus Baha menegaskan bahwa penggunaan kalimat ‘insyaallah’ saat kita mengemukakan sebagai seorang mukmin adalah sesuatu yang keliru.

Sebab, kalimat insya allah tidak boleh digunakan untuk sesuatu hal yang nyata sebagaimana kewajiban iman kepada Allah SWT (hal yang nyata).

“Makanya terkadang orang yang sopan itu lebih buruk daripada yang tidak sopan. Karena hal yang sudah jelas malah mengucapkan insyaallah,” ujar Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keutamaan Baca Doa Ini Setiap Hari, Niscaya Dosa Sebanyak Buih di Lautan Diampuni

Namun, dirinya tidak menampik adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa hal tersebut boleh dilakukan.

Gus Baha pun mencoba menengahi akan hal tersebut, yakni dalam konteks yakin terhadap sifat Allah SWT (Wujud) tidak diperkenankan untuk mengucapkan kalimat insyaallah.

Terkecuali jika dalam kondisi terpaksa ataupun mencari berkah atau tabaruk, pengucapan tersebut boleh dilakukan contohnya: memberi salam saat berziarah.

“Jadi bukan makna insyaallah yang taklik; menggantungkan hukum pada Allah SWT. Karena kalimat ini sakral, ya kita mengatakan kalimat itu untuk mencari berkah,” pungkas Gus Baha.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah