Gunung Semeru Meletus, Gus Baha Beri Peringatan Keras: Hakikatnya adalah Pertunjukan, Semua Kebagian

- 6 Desember 2021, 06:14 WIB
Gunung Semeru Meletus, Gus Baha Beri Peringatan Keras: Hakikatnya adalah Pertunjukan, Semua Kebagian
Gunung Semeru Meletus, Gus Baha Beri Peringatan Keras: Hakikatnya adalah Pertunjukan, Semua Kebagian /Pikiran Rakyat

MANTRA SUKABUMI - Sabtu, 4 Desember 2021 lalu, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur meletus, seluruh warga sekitar pun berlarian.

Ribuan orang sekitar Gunung Semeru pun telah mengungsi namun kini akses bantuan masih terkendala.

Hingga hari ini, sebanyak 2.970 rumah dan puluhan fasilitas umum dilaporkan terdampak erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: Saksikan NCT 127 di Malam Puncak Shopee 11.11 Big Sale, Berikut Link Live Streaming TV Online

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya: Sholawat Penangkal Musibah Tameng Pelindung, Perbanyaklah!

"Hingga hari ini pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo seperti diberitakan Antara.

Merespon hal itu, ulama asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha memberikan peringatan dalam sebuah tausiahnya.

Bahwa sesungguhnya kata Gus Baha setiap musibah di setiap tempat itu hakikatnya adalah sebuah pertunjukan.

Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa ingin menunjukan eksistensi ketuhanannya, karena sesungguhnya kehendaknya pasti terjadi.

"Musibah di semua tempat, di setiap jengkal tanah hakikatnya hakikatnya adalah pertunjukan," ujar Gus Baha sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dalam akun Instagram @ngajikiyaigusbaha.

Sekalipun tanpa tanda-tanda akan meletusnya Gunung Semeru, tapi ketika itu sudah menjadi kehendak Allah, maka pasti terjadi.

"Pertunjukan bahwa kehendak Allah itu pasti terjadi," ungkapnya.

Baca Juga: Doa Tolak Bala Agar Terhindar dari Bencana dan Musibah, Berikut Bacaan Arab Latin dan Artinya

Menurut Gus Baha, musihab juga biasanya ditimpakan pada seluruh manusia, tanpa memandang sholeh ataupun tidak.

"Musibah akan diberikan pada segenap manusia dalam bobot yang sama, baik orang sholeh maupun yang belum sholeh," ucapnya.

"Semua kebagian," tegasnya.

Bagaimana tuntunan Islam dalam menyikapi musibah ? Bagi shahibul musibah (muslim yang terkena musibah) Islam memberikan pedoman sikap antara lain sbb. :

IMAN DAN RIDHO TERHADAP KETENTUAN (QADAR) ALLAH

Allah SWT berfirman :

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)

Kita pun wajib menerima taqdir Allah ini dengan rela, sesuai sabda Rasulullah SAW :

“Sesungguhnya besarnya pahala itu seiring dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah jika mencintai satu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (terhadap cobaan itu), maka dia mendapat ridha Allah. Barangsiapa yang murka, maka dia mendapat murka Allah.” (HR Tirmidzi, no. 2396, hadis hasan).

Baca Juga: Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Ciri Khas Orang Mukmin: Mereka Bersyukur Ditimpa Musibah

SABAR MENGHADAPI MUSIBAH

Sikap inilah yang wajib kita miliki saat kita menghadapi musibah. Selain itu, disunnahkan ketika terjadi musibah, kita mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun). Allah SWT berfirman :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’” (QS al-Baqarah [2] : 155-156)

MENGETAHUI HIKMAH DI BALIK MUSIBAH

Selalu berpikir positif meski telah dirundung musibah, karena sebenarnya selalu ada hikmah yang bisa ditemukan di baliknya. Salah satu hikmah musibah antara lain diampuninya dosa-dosa. Sabda Rasulullah SAW :

“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagian dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

TETAP BERIKHTIAR

Yang dimaksud ikhtiar, ialah tetap melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan dan menghindarkan diri dari bahaya-bahaya yang muncul akibat musibah. Jadi kita tidak diam saja, atau pasrah berpangku tangan menunggu bantuan datang. Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS ar-Ra’du [13] : 11)

Baca Juga: Ini Penjelasan Mbah Moen Terkait Bencana yang Terjadi di Dunia, Berupa Azab atau Musibah

MEMPERBANYAK BERDOA DAN BERDZIKIR

Disunnahkan memperbanyak doa dan dzikir bagi orang yang tertimpa musibah. Orang yang mau berdoa dan berdzikir lebih mulia di sisi Allah daripada orang yang tidak mau atau malas berdoa dan berdizikir.

Rasululah SAW mengajarkan doa bagi orang yang tertimpa musibah :

“Allahumma ajurnii fii mushiibatii wa-akhlif lii khairan minhaa.” (Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya.) (HR Muslim)

Dzikir akan dapat menenteramkan hati orang yang sedang gelisah atau stress. Dzikir ibarat air es yang sejuk yang dapat mendinginkan tenggorokan pada saat cuaca panas terik di padang pasir. Allah SWT berfirman :

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’du [13] : 28)

Dzikir yang dianjurkan misalnya bacaan istighfar, ”Astaghfirullahal ‘azhiem”. Sabda Nabi SAW:

“Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, akan membebaskannya dari kesedihan, dan akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (HR. Abu Dawud).

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 79, Musibah Datang Karena Izin Allah

BERTAUBAT

Tiada seorang hamba pun yang ditimpa musibah, melainkan itu akibat dari dosa yang diperbuatnya.

Maka sudah seharusnya, dia bertaubat nasuha kepada Allah SWT. Orang yang tak mau bertaubat setelah tertimpa musibah, adalah orang sombong dan sesat. Allah SWT berfirman :

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy-Syuura [42] : 30) 

TETAP ISTIQOMAH PADA ISLAM

Di sinilah seorang muslim dituntut untuk bersikap istiqamah, yaitu konsisten di atas satu jalan dengan mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan (mulazamah al-thariq bi fi’li al-wajibat wa tarki al-manhiyyat). Allah SWT mewajibkan kita istiqamah :

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS Huud [11] : 112).***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah