Gus Baha kemudian memperingatkan bahwa bencana alam ini merupakan 'alarm' bagi umat manusia.
Menurutnya, jika tak ada bencana alam, maka kemaksiatan akan terus merajalela di muka bumi.
"Artinya, kalau tidak ada musibah, ya jadi tenang (berbuat) maksiat," katanya.
"tapi kalau ada musibah terus, yang Jumatan ya takut kena gempa, yang mau ngaji takut, yang itikaf juga takut," ujarnya.
Akan tetapi, Gus Baha menegaskan terjadinya bencana alam tak lantas meluluh lantahkan bumi, melainkan satu per satu.
Oleh karena itu, Gus Baha mengatakan bahwa musibah seperti ini bagi manusia saleh adalah kesempatan untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
Sehingga, sikap yang utama dilakukan adalah dengan berdoa kepada Allah SWT.
Bukan menyebut-nyebut nama selain Allah SWT ketika ditimpah musibah.
"Harus berdoa, kita gak pernah tahu kehendak Allah SWT," katanya.