Baca Sholawat agar Cepat Dapat Jodoh dan Dicintai Orang Lain, Gus Baha: Harapan pada Allah itu Bagus

- 6 Desember 2021, 11:10 WIB
Gus Baha jelaskan sebab hati seseorang menjadi gelap.
Gus Baha jelaskan sebab hati seseorang menjadi gelap. /Tangkapan layar youtube.com / Pondok Pesantren Kwagean.

MANTRA SUKABUMI - Kajian Gus Baha tentang hukum membaca sholawat agar cepat mendapat jodoh dan dicintai orang lain.

Bahasan Gus Baha tentang sholawat tersebut berawal dari sebuah pertanyaan jamaah, sebagaimana terdapat dalam video di acara kajian di narasi TV.

Jamaah bertanya pada Gus Baha mengenaik hukum membaca sholawat dengan tujuan agar segera mendapat jodoh dan dicintai orang lain.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi hingga Muntahkan Awan Panas, Kata Gus Baha Soal Bencana Alam: Harus Berdoa

Pada dasarnya, sholawat kepada Nabi merupakan ibadah yang sangat agung dan memiliki keutamaan besar.

Allah Ta'ala memerintahkan kaum beriman untuk sholawat dan mengucapkan salam penghormatan kepada Nabi sebagaimana diabadikan dalam Surah Al-Ahzab Ayat 56.

Lalu bagaimana jika pembacaan sholawat dimaksudkan untuk hal-hal tertentu, semisal agar disukai orang lain dan menjadi jodoh kita.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Iqra id, dalam hal ini seorang ulama besar, Gus Baha menuturkan hukum tersebut.

Menurutnya, jika harapan terus-menerus kepada Allah itu bagus, apalagi yang digunakan adalah shalawat. Kalau yang tidak bagus itu memaksakan kehendak. Sedangkan harapan itu bagus.

Di antara sarana supaya hajat kita tercapai adalah memperbanyak shalawat. Apalagi calonnya itu orang yang kita idam-idamkan karena kesalehan dan kebaikannya. Demikian ini tidaklah jadi masalah.

termasuk orang yang kurang setuju terhadap orang shalawatan berlebihan, tapi hikmahnya ke Nabi kurang. Maksud berlebih di sini yaitu redaksi shalawat Nabi itu kecil, sementara keinginan orang tersebut banyak.

Saya suka shalawatan itu yang banyak mensifati Nabi, sedangkan keinginannya kecil (sedikit). Ini bagus karena punya akhlak.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Hukum Makan Kepiting Laut dan Kepiting Sawah Haram Menurut Islam, Gus Baha: Sering Salah

Saya paling suka shalawat yang ditulis Habib Ali Al-Habsyi, pengarang Kitab Maulid Simtudduror:

صَلَاةً يَتَّصِلُ بِهَا رُوْحُ الْمُصَلِّيْ عَلَيْهِ بِهْ
فَيَنْبَسِطُ فِيْ قَلْبِهِ نُوْرُ سِرِّ تَعَلُّقِهِ بِهِ وَ حُبِّهْ
وَ يُكْتَبُ بِهَا بِعِنَايَةِ اللهِ فِيْ حِزْبِهْ

Beliau (Habib Ali) membaca shalawat itu isinya:

“Ya Allah berikan shalawat kepada kekasih-Mu Muhammad. Dengan shalawat ini, ruhnya saya (orang yang membaca shalawat, red) bisa sambung dengan ruhnya Rasulullah. Dan setelah sambung, saya terhitung sebagai orang yang mencintai Rasulullah. Saya berharap dari cinta itu, saya tertulis sebagai umatnya.”

Meski begitu, hal itu (sedikit shalawat, banyak keinginan) tetap baik, daripada memakai primbon. Tapi mbok ya punya etika lah dengan Rasulullah, yaitu kalau berdoa itu mensifati Nabi yang banyak, baru menyebutkan keinginan.

Setahu saya, doa para Nabi dan Wali itu banyak memuji Allah, baru permintaan yang sedikit.

الْمُؤْمِنُ يَشْغَلُهُ الثَّنَاءُ عَلَى اللهِ تَعَالَى عَنْ أَنْ يَكُونَ لِنَفْسِهِ شَاكِرًا
Mukmin sejati adalah sibuk memuja Allah sampai lupa jatah dirinya sendiri.

Saya mohon, usahakan membaca shalawat itu paling tidak jumlah shalawatnya banyak, misalnya membaca shalawat 100 kali tetapi doanya satu baris saja.

Baca Juga: Ada Orang Meninggal Masuk Surga Gara-gara Suruh Tetangga Berbohong, Gus Baha: Ini Mahsyur

Hal ini supaya menjadi peringatan bagi kita agar lebih banyak menyebut kekasih Allah daripada hajat (keinginan) kita sendiri.

Kalau tidak punya shigat (redaksi) bacaan shalawat yang keren, bacalah shalawat 100 kali, lalu ceritakan diri sendiri, misalnya, “Gusti, hutang saya banyak…”.

Itu bagus, jangan sampai membaca shalawat sekali, tetapi menyebut hutang sampai 100 kali.

Demikian penjelasan mengenai hukum sholawat menurut Gus Baha dengan tujuan agar disukai lawan jenis atau supaya segera dapat jodoh.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: iqra.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah