Bahagialah Jika Masih Miskin, Gus Baha Jelaskan Alasannya

- 7 Desember 2021, 16:08 WIB
Gua Baha menyebut dalam salah satu kajiannya, jika sekarang kamu masih dalam keadaan miskin maka patut berbahagia.
Gua Baha menyebut dalam salah satu kajiannya, jika sekarang kamu masih dalam keadaan miskin maka patut berbahagia. //Instagram/@kajiangusbaha

MANTRA SUKABUMI - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim jelaskan alasan harus bahagia meski dalam keadaan miskin.

Gua Baha menyebut dalam salah satu kajiannya, jika sekarang kamu masih dalam keadaan miskin maka patut berbahagia.

Kemiskinan sering dianggap sebagai sumber dari kesulitan dan ketidakbahagiaan, Gus Baha mengungkap hal sebaliknya.

Baca Juga: Gus Baha Yakin Kita Gak akan Pernah Miskin jika Lakukan Hal ini

"Kalo sekarang kamu masih miskin berbahagialah," ujar Gus baha, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun TikTok @santrikyai23 pada Selasa, 7 Desember 2021.

Menurutnya, kemiskinan itu membuat seseorang menjadi dermawan, karena kalau sudah kaya bisanya menjadi ribet.

"Karena miskin itu mudah jadi orang dermawan, kalau orang sudah kaya itu ribet" sambungnya.

Menurutnya, orang miskin itu akan mudah memberi atau dermawan, ulama wong Jowo itu mencontohkan dengan santrinya.

Misal santrinya memiliki dua ekor ayam, Ia memintanya satu ekor, apa diperbolehkan? Tentu satu ekor ayam itu akan diberikan.

Baca Juga: 5 Kelompok Calon Ahli Surga Menurut Gus Baha, Salah Satunya Orang Miskin Punya Banyak Anak

Padahal satu ekor ayam yang diberikan itu adalah 50 persen dari miliknya, ulama kharismatik itu pun kembali mencontohkan dengan uang 100 ribu, jika dipinta 50 persen, tentu masih boleh.

"Boleh, padahal itu 50 persen, terus punya uang 100 ribu saya minta 50 ribu kira-kira boleh gak? boleh, padahal itu 50 persen," sambungnya.

Namun keadaan akan berbeda jika sudah memiliki kekayaan, misal jika memiliki uang 1 miliar, lalu 500 juta nya dipinta, belum tentu akan diberikan, padahal nominalnya sama 50 persen.

"Tapi kalau kamu kaya, punya yang 1 miliar, sata minta 500 juta kira-kira boleh gak? padahal itu berapa? 50 persen," lanjutnya.

Dari hal itu, ulama kelahiran tahun 1970 itu pun menegaskan, mana yang lebih demawan antara yang kaya dan yang miski dalam hal mengamalkan 50 persen tadi.

"Gampang mana dermanya orang kaya sama orang miskin untuk mengamalkan 50 persen," lanjutnya

Lebih lanjut, Gus Baha mencontohkan kembali dengan Mahasiswa yang tidak masalah, padahal uangnya habis 100 persen.***

 

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah