Benarkah Manusia Bisa Tahu Kapan Dirinya Meninggal? Gus Baha Kisahkan Ulama yang Umumkan Kematiannya

- 9 Desember 2021, 07:00 WIB
Gus Baha beri ulasan apakah manusia bisa mengetahui kapan hari kematiannya
Gus Baha beri ulasan apakah manusia bisa mengetahui kapan hari kematiannya /Tankap layar/@kajian.gusbaha


MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menjawab apakah manusia bisa mengetahui kapan hari kematiannya.

Menjawab pertanyaan itu, Gus Baha menceritakan kisah seorang ulama yang mengumumkan kapan hari kematiannya kepada masyarakat.

Menurut Gus Baha, para ulama terkadang ada yang menampakkan ciri kewaliannya yang salah satunya bisa mengetahui hari kematiannya.

Baca Juga: Benarkah Orang yang Meninggal di Hari Jumat Baik dan Dijamin Masuk Surga? Gus Baha: Belum Tentu, itu Stigma

Salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu mengisahkan jika pernah Imam Ghazali membeli kain kafan sendiri.

Gus Baha mengatakan jika Imam Ghazali membeli kain kafan tidak menyuruh santrinya bahkan ia mengumumkan sendiri hari kematiannya.

Karena sudah diumumkan lanjut Gus Baha, para jamaah berduyun-duyun datang dan ikut mensholati Imam Ghazali sebab mereka sudah diberitahu sebelumnya.

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramah yang diunggah akun TikTok @Beni Nadatisman pada 10 Juli 2021.

"Imam Ghazali akan meninggal itu paginya (hari kamis) membeli kain kafan, beli sendiri tidak menyuruh santrinya," ujar Gus Baha.

Gus Baha menceritakan jika para ulama dan wali memiliki kisah yang khas yang dianggap seolah tidak masuk akal sebab berbicara perkara gaib.

"Beli kain kafan lalu mandi, ketika sudah masuk subuh hari Jumat, adiknya yang bernama Masydudin dipanggil: Saya selesai sholat, saya ridha kepada Tuhan jika harus pindah sekarang," sambung Gus Baha.

Gus Baha menuturkan, kain kafan tersebut lantas diberikan Imam Ghazali kepada sang adik. Setelah mandi dan berdzikir Imam Ghazali kemudian wafat.

"Tidak seperti kamu menyusahkan orang, tidak ada pemberitahuan tiba-tuba berangkat, itu tidak sopan namanya," kata Gus Baha yang disambut tawa jamaah.

Gus Baha bahkan menyebut jika Imam Ghazali terlihat santai menghadapi kematian dengan membeli kain kafan sendiri.

Hal itu terang Gus Baha lantaran Imam Ghazali yang merupakan seorang ulama dan wali ditampakkan (diberitahu) perkara gaib.

"Karena sudah diberitahu, besok datang ya, saya meninggal, jadi yang jaraknya sehari pun bisa datang, yang mengundang pun Imam Ghazali," terang Gus Baha.

"Allah itu yang paling tahu alam gaib, dan tidak menampakkan hal gaib tersebut kepada yang lain kecuali yang diberitahu," tambah Gus Baha.

Menurut putra Kyai Nursalim Rembang itu, perkara atau hal gaib juga bisa diketahui oleh manusia biasa namun dengan berbagai syarat.

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan jika salah satu diantara syarat diberikan kemampuan mengetahui hal gaib adalah mereka yang mendapat ridha Allah.

"Jadi saya minta kalian tidak usah ikut aliran yang macam-macam yang menyebut tidak bisa hal gaib diketahui selain oleh Allah SWT," ujar Gus Baha.

"Ya kalau yang diberitahu ya bisa tahu. Cuma masalahnya kita tidak mungkin mengklaim termasuk orang yang diberitahu, karena mungkin masalahnya kalian bukan wali," sambung Gus Baha.

Gus Baha menegaskan pernyataan dirinya berdasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-quran di surat Jin sebagai berikut:

عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِۦٓ أَحَدًا

'ālimul-gaibi fa lā yuẓ-hiru 'alā gaibihī aḥadā

Artinya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.

إِلَّا مَنِ ٱرْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًا

Illā manirtaḍā mir rasụlin fa innahụ yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadā

Artinya: Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.

Baca Juga: Jika Ingin Masuk Surga, Sebelum Meninggal Lakukan 1 Hal ini, Gus Baha: Bukan Banyak Beribadah

"Jadi Allah itu Dzat yang tahu perkara gaib, dan barang gaib itu tidak ditampakan ke sembarang orang, tapi ada pengecualian, kecuali orang yang diberi ridha oleh Allah, diantaranya adalah Rasul," tutur Gus Baha.

"Jadi menurut ulama 'min rosulin' itu bukan hanya Rasul, termasuk yang diridhoi itu diantaranya Rasul. Jadi ada kemungkinan bukan Rasul, kalau dekat Allah bisa beritahu," tambahnya.

Gus Baha kemudian menyampaikan bukti salah seorang yang bukan Rasul namun diberitahu oleh Allah hal yang gaib diantaranya Waraqah bin Naufal dan Sayyidina Umar bin Khattab.

"Tapi pada kenyataan tahu perkara gaib. Jadi bukti bahwa tidak harus Rasul yang mengetahui perkara gaib," pungkas Gus Baha.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah