"Menurut saya itu agak haram. Saya kan kiai dan sering mengakadkan, sampai bosan ketika pengantin ditanyai, “maharnya apa?," ujar Gus Baha.
"Pasti jawabnya, “Seperangkat alat sholat, menurut saya ini kriminal," sambung Gus Baha.
Menurut putra Kyai Nursalim itu seharusnya calon pengantin pria dapat menghargai calon istrinya.
Sebab lanjut Gus Baha, terkadang orang nakal saja harganya bisa mencapai jutaan rupiah, namun untuk istri hanya seperangkat alat sholat.
"Masak orang sholehah harganya seperangkat alat shalat untuk selamanya. Itu menghargai orang sholehah atau tidak? Tidak…!! Jadi, makanya pada tidak barakah," beber Gus Baha.
Hanya saja tutur Gus Baha, terkadang menerapkan hal itu masyarakat menjadi serba salah, sebab misalnya jika orang yang sholehah minta Fortuner, pasti disebut mata duitan.
Gus Baha membeberkan dalam anggapan masyarakat qana’ah (sifat merasa cukup) itu dimanfaatkan dengan seperangkat alat sholat, namun jika tidak qana’ah, sholehah disebut matre.
"Kalian milih mana? Kalau saya milih sholehah matre. Artinya, pintar tahu pentingnya uang," imbuh Gus Baha.
Gus Baha juga menceritakan jika suatu ketika Sayyidina Umar pernah mengatakan untuk tidak mahal-mahal ketika minta mahar.