Apakah ketika Teman Pergi saat Kita Bangkrut itu Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha

- 10 Desember 2021, 13:00 WIB
Apakah ketika Teman Pergi saat Kita Bangkrut itu Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha./
Apakah ketika Teman Pergi saat Kita Bangkrut itu Musibah? Ini Penjelasan Gus Baha./ /Unsplash.com/ Dogukan Sahin

Lalu Gus Baha menambahkan, alih-alih dianggap musibah hal tersebut seharusnya merupakan suatu kenikmatan.

Teman-teman yang meninggalkan ketika kita sedang jatuh miskin, itu sudah di desain oleh Allah, dan harusnya jadi suatu kenikmatan.

Baca Juga: Benarkah Agama Islam Pernah Ditolong Preman, Gus Baha: Itu Sudah Sunnatullah

"Kata ulama itu, hal itu harusnya satu kenikmatan
Allah bikin tradisi ketika kita jatuh, teman lama tidak menengok itu harusnya satu kenikmatan," terang Gus Baha.

Ulama kharismatik itu memaparkan, semisal dulu ketika kaya punya teman komunitas Alphard atau mobil lainnya, lalu jatuh miskin jadi buruh, misal jadi tukang bata.

Jika jatuh miskin dan jadi buruh, namun teman-teman yang kaya masih tetap main ke tempatmu hal itu sangat rawan, karena hanya jadi tontonan, dan kamu pun akan malu.

Maka Gus Baha menyebut bahwa itu merupakan suatu kebaikan karena Allah menciptakan tradisi seperti itu, sehingga kemiskinan kamu tidak diketahui.

"Baik Allah bikin adat teman lamamu gak main semua, sehingga kemelaratan kamu nggak ada yang tahu," tegas Gus Baha.

Kemudian Gus Baha menyebut bahwa Allah membuat tradisi teman meninggalkan saat jatuh miskin adalah suatu nikmat kebaikan yang lebih maslahat.

"Allah bikin adat seperti itu sudah dipikir, ternyata lebih maslahat," Pungkas Gus Baha.

Halaman:

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah