Network
MANTRA SUKABUMI - Kabar duka tengah menyelimuti Indonesia khususnya Jawa Barat setelah salah satu putra terbaik yakni Wali Kota Bandung meninggal dunia.
Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia setelah sholat tahiyyatul masjid saat akan menjadi khatib sholat Jum'at.
Banyak masyarakat yang mengatakan jika Wali Kota Bandung Oded M Danial tersebut meninggal dalam keadaan husnul khatimah sebab pada hari dan tempat yang mulia.
Baca Juga: Orang Tua Banyak Keliru, Gus Baha Tegaskan Jangan Ajari Anak Berhemat, Ternyata Ini Alasannya
Baca Juga: Gus Baha Marah Ada yang Sebut Orang Aceh Kena Azab dengan Tsunami: Saya akan Lawan Sok Sucinya
Terkait hal tersebut salah satu ulama ahli tafsir KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha angkat bicara menjelaskan resep mati dalam keadaan husnul khatimah.
Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramahnya yang diunggah kanal YouTube Santreh Kopengan beberapa waktu lalu.
Menurut Gus Baha, Allah SWT telah berfirman jika diri-Nya membanggakan umat Nabi Muhammad SAW di hadapan para malaikat.
Karena itulah lanjut Gus Baha, Nabi Muhammad SAW memberikan resep agar umatnya meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
"Umat Rasulullah SAW itu jika kepingin mati setiap saat itu baik (husnul khatimah) itu resepnya gampang kata Nabi," ujar Gus Baha.
"Allah memberitahu: ya Muhammad umatmu ini luar biasa, jadi misalnya tadi kita sholat subuh, ditanya Baha kamu sekarang ngapain? Nunggu sholat dzuhur ya Allah, setelah sholat dzuhur ditanya lagi, nunggu ashar," sambung Gus Baha.
Oleh karenanya terang Gus Baha, salah satu resep meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah adalah menunggu waktu sholat.
Baca Juga: Jika Musibah Tsunami dan Gunung Meletus Disebut Azab, Gus Baha Sebut akan Lawan Dunia Akhirat
"Sehingga ketika kita mati statusnya sebagau penunggu sholat. Tap kamu kan nggak, miskin kenapa? Penunggu kaya, itu gak masuk surga itu, penunggu kemapanan, berarti kan menunggu sesuatu yang seleranya nafsu," terang Gus Baha.
Putra Kyai Nursalim Rembang itu menjelaskan badan kita bisa berada dimanapun, namun dalam hati tetap meniatkan menunggu waktu sholat.
"Meskipun kita sedang berada di perapatan, sedang apa? Nunggu sholat ashar. Tapi ashar betul jangan nunggu to, pas ashar nggak sholat," kata Gus Baha.
Hal itulah beber salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu yang membuat Allah SWT bangga kepada umat Nabi Muhammad SAW.
"Melakukan satu fardhu kemudian menunggu fardhu lainnya, makanya Islam mengajarkan jika satu tugas selesai kemudian bergegas menuju tugas lain," beber Gus Baha.
"Sehingga hidup kita itu dinamis, dari satu kebaikan menuju kebaikan lain, sehingga hidup kita itu ngapain? Nunggu kebaikan," tambah Gus Baha.
Penjelasan Gus Baha tersebut senada dengan sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya yang menjelaskan keutamaan menunggu sholat.
وعن أبي هريرة – رضي الله عنه – : أنَّ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : ألا أدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الخَطَايَا ، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ ؟ قَالُوا : بَلَى يا رَسُول اللهِ ؟ قَالَ : إسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إلَى المَسَاجِدِ ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ ، فذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?” Para sahabat berkata, “Tentu, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai, banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Itulah yang namanya ribath (mencurahkan diri dalam ketaatan), itulah yang namanya ribath.***
