Network
MANTRA SUKABUMI - Gus Baha bahas pembongkaran makam untuk dipindahkan ke tempat yang sebenarnya boleh saja asalakan tidak malu.
Baru-baru ini masalah pembongkaran makam menjadi berita utama karena terkait kubur Vanessa Angel yang akan dipindahkan.
Gus Baha sebelumnya membahas kisah Nabi Musa as sampai pada memindahkan makam Nabi Yusuf as dari Mesir ke Palestina.
Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021
Menurut Gus Baha, Nabi Yusuf as pernah berdoa agar dimakamkan dekat dengan bapak-bapaknya di Palestina makanya dipindah.
Gus Baha menyampaikan bahwa bapak-bapak yang dimaksud adalah silsilah keturunan Yusuf bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim.
Makam semuanya telah lebih dahulu dikebumikan di Hebron Palestina. Sementara kuburan Nabi Yusuf as dicari-cari oleh Nabi Musa as.
Setelah Nabi Musa as bertanya kepada seseorang yang kata Jibril mengetahui, kuburan Nabi Yusuf as akhirnya ditemukan.
Gus Baha mengatakan bahwa Nabi Musa as mengangkat sendiri peti jenazah Nabi Yusuf as sebagai bentuk penghhormatannya.
“Mindah jenazah itu boleh asal tidak malu,” terang Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah akun YouTube Media Islam Official pada 19 Desember 2020.
Tidak malu maksudnya Gus Baha, yaitu jika diketahui bahwa jenazah orang yang dicintai dan mau dipindahkan tersebut hacur lebur.
Kisah Nabi Musa as tersebut kemudian dijadikan dalil oleh para kyai dan ulama akan bolehnya memindah kuburan.
Baca Juga: Jika Tak Punya Uang dan Merasa Penat, Gus Baha Sarankan Datang ke Kuburan, ini Alasannya
Tetapi banyak ulama fiqih hari ini melarang memindah kuburan disebabkan pendapat bahwa mayit juga merasakan sakit.
Gus Baha menerangkan bahwa sejarah Nabi Musa as tetap tidak bisa dipungkiri telah memindah makam Nabi Yusuf as.
Sehingga biar bagaimana memindah makam dibolehkan tetapi bukan merupakan tuntutan dari ajaran agama Islam.
“Nanti jangan sampai kuburan bapakmu kamu pindahi semua, lalu kamu adakan haul sendiri-sendiri di samping mushola,” ujar Gus Baha.
Bukan itu yang dimaksud dari bolehnya memindahkan makam seseorang, tetapi lebih kepada jika ada hal-hal mendesak.***
