Selanjutnya Gus Baha memberi contoh, berbeda jika digunakan untuk hal-hal lain seperti maksiat dengan mengontak kekasih atau lainnya, itu menjadi berbeda.
"Kita pergi dengan tidak nyaman, karena ada nikmat Allah yang ketinggalan. Jika itu argumennya, dapat Anda jadi Wali," ungkapkan Gus Baha.
Baca Juga: Sebagai Orang Tua yang Baik Jangan Suka Bandingkan Anak, Gus Baha: Nabi Tidak Suka
Dia juga menerangkan, saat HP jadi nikmat Allah yang dianugerahi ke kita di jaman kita hidup, karena itu Allah akan mengerti hal tersebut.
"Maka jika HP punyamu ketinggalan Ya Allah, nikmat-Mu yang ini ketinggalan, Nach, berbeda jika kamu berbicara Gusti Allah, jika tidak ada HP saya salah jalan, saya telephone siapa? Itu maknanya, kamu batasi karunia Allah," jelas Gus Baha.
Beda hal bila HP dipakai untuk jalan maksiat, sama seperti yang dilaksanakan oleh Dosen unsri tersebut.
Hal tersebut cuman akan memunculkan kebun dosa dan tindakan maksiat.
Karena tindakan itu ialah akalnya setan untuk menjerumuskan manusia di dalam kebun dosa dan Allah benar-benar tidak menyenangi orang itu.
Karena selainnya bikin rugi seseorang, tindakan itu akan bikin rugi diri kita.
Mengapa demikian? Karena bermasalah nya dengan hukum dan berasa dirugikan nya seseorang.