Network
"Orang-orang ada yang tanya: Gus ini hadits apa, kan aneh orang berdosa cerita itu kan jujur. Tapi kok malah tidak diampuni",
"Yang berbohong tidak jujur, sok suci malah diampuni",
"Karena ini ada riwayatnya. Kita harus membela Rasulullah SAW", ucapnya.
Gus Baha kemudian memberikan argumentasi terhadap hadits nabi, kita wajib membelanya.
Dia mencontohkan saat seseorang ketika masih muda melakukan zina, kemudian menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Kemudian, pada suatu saat nanti orang tersebut menjadi orang alim atau kyai.
Baca Juga: Gus Baha Ungkap Kesalahan Terbesar Anak kepada Orang Tuanya yang tidak Disadari
"Kalau kemudian kiai punya masa lalu pernah maksiat, pasti pikiran banyak orang ternyata maksiat itu biasa, kiai saja pernah maksiat. Jangan-jangan nanti jadi gerakan maksiat yang masif, menganggap maksiat hal biasa, lha kiai saja pernah maksiat," tuturnya.
Akhirnya, dengan argumentasi tambahan tersebut Gus Baha menguatkan bahwa lebih baik perbuatan maksiat tidak diberitahukan kepada orang lain.
"Lebih baik tidak jujur daripada jujur," katanya lagi.
"Makanya kalau sudah maksiat, langsung istighfar saja, karena kalau diberitahukan kepada orang lain malah direpotkan," imbuhnya.
