Hal itu berbeda dengan pengambilan nasab di daerah lain, terutama para habaib sendiri yang silsilahnya dari jalur ayah.
Buya Arrazy Hasyim menjelaskan bahwa sebenarnya ada banyak wajah-wajah keturunan Rasulullah SAW di daerah Sumatra Barat.
Tetapi sudah tidak menggunakan nama-nama Arab atau khas keturunan Rasulullah SAW, tetapi sama seperti orang-orang Minang.
“Nama-nama yang sudah biasa, tidak nama habib lagi tidak ada lagi Segaf, Atthos. Yang bertahan hanya di daerah Pariaman,” terang Buya Arrazy Hasyim.
Di daerah Pariaman masiha ada habib yaitu yang disebut-sebut Sidi yang bertahan tetapi dengan perdebatan sanad panjang dan ketat.
Tetapi di Jambi ada kampung dan Palembang tinggal habaib, sebagian yang tinggal di Jakarta bahkan dari Sumatra Selatan itu.
Buya Arrazy Hasyim menyatakan ada juga habib yang berasal dari daerah pesisir Aceh, itulah maksudnya perbedaan budaya.
Selanjutnya sebab ke dua yaitu tidak mengaji bab khususnya tentang menghormati zuriyat atau keturunan Rasulullah SAW.***