Ternyata Diam Salah Satu Bukti Percaya Terhadap Hari Akhir, Buya Arrazy Hasyim Berikan Penjelasan

- 16 Desember 2021, 20:29 WIB
Ternyata Diam Salah Satu Bukti Percaya Terhadap Hari Akhir, Buya Arrazy Hasyim Berikan Penjelasan./
Ternyata Diam Salah Satu Bukti Percaya Terhadap Hari Akhir, Buya Arrazy Hasyim Berikan Penjelasan./ //Tangkapan latar YouTube Cafe Rumi Jakarta

 

MANTRA SUKABUMI- Buya Arrazy Hasyim menjelaskan dalam videonya mengenai keutamaan diam.

Buya Arrazy Hasyim mengungkapkan bahwa diam adalah salah satu ciri prilaku seseorang yang percaya terhadap hari akhir.

Dalam videonya Buya Arrazy Hasyim menjelaskan banyak keutamaan dari sikap diam tersebut diantaranya menjadi bukti percaya terhadap hari akhir.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Diam mungkin prilaku yang banyak orang anggap sepele namun ternyata memiliki manfaat bagi dirinya.

Sebab manusia pada hakekatnya dapat celaka atau terkena musibah sebab lisannya.

Lisan yang tidak dijaga maka akan menimbulkan masalah tersendiri bagi pelakunya.

Maka diam adalah salah satu sikap ke hati-hatian agar terhindar dari maksiat atau dosa kepada Allah.

"Siapa yang benar-benar percaya kepada Allah dan hari akhir maka berbicaralah dengan khoeron atau diam,"ungkap Buya Arrazy Hasyim sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang dilihat di kanal YouTube Cafe Rumi Jakarta pada Kamis 16 Desember 2021.

Buya Arrazy Hasyim menjelaskan hadits di atas bahwa makna khoeron di sini adalah sebuah kebaikan.

Baca Juga: Apakah Batal saat Sholat Matikan HP karena Ada yang Nelpon? Buya Arrazy Hasyim: Pendapat Saya sih seperti ini

Artinya ketika ingin berbicara harus penuh dengan perhitungan, walaupun bobot pembicaraan adalah suatu yang benar namun cara penyampaian pun harus diperhatikan.

Bukan hal itu saja bahkan waktu meyampaikan juga patut diperhitungkan jangan sampai salah momen yang nantinya membuat lawan berbicara tersinggung.

Buya Arrazy Hasyim menjelaskan mengapa diam banyak keutamaan sebetulnya dibandingkan banyak berbicara.

"Banyak orang yang berbicara, berbicara dengan nafsunya sehingga menutup qolbunya, inilah yang membuat berbicara itu menjadi makruh bahkan haram,"pungkasnya.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah