Berlapang Dada, Gus Baha: Saya Hormat Ustadz Yusuf Mansur tapi Ada Sisi Harus Disampaikan

- 17 Desember 2021, 07:15 WIB
Berlapang Dada, Gus Baha: Saya Hormat Ustadz Yusuf Mansur tapi Ada Sisi Harus Disampaikan./
Berlapang Dada, Gus Baha: Saya Hormat Ustadz Yusuf Mansur tapi Ada Sisi Harus Disampaikan./ /Instagram.com / @gusbahaonline.

 

MATRA SUKABUMI - Gus Baha bahas masalah berlapang dada antara sesama orang beriman yang disebut dengan salimus sadr.

Gus Baha memberikan contoh seperti dirinya yang menghormati Ustadz Yusuf Mansur, namun ada sisi lainnya di mana berbeda.

Pada sisi berbeda tersebut sajalah, Gus Baha merasa perlu berbicara menyampaikannya kepada umat kritik dan masukan.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Gus Baha juga menyebutkan misal seperti dirinya dengan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang juga sama saling menghormati.

Tetapi di mana ada posisi Gus Baha harus kritik, maka disampaikan saja apa adanya tanpa mengurangi rasa hormat.

“Misalnya saya dengan Pak Yusuf Mansur hormat,” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Kalam - Kajian Islam pada 25 Oktober 2021.

Gus Baha mengatakan bahkan kepada muhibinnya sendiri yang berlebihan mencintai kyainya, sampai harus sowan jauh-jauh.

Mislanya tiga hari menggunakan bis dari Jawa Timur, satu rombongan keluarga bersama semua dengan anak-anak yang harusnya sekolah.

Gus Baha juga tidak menginginkan hal semacam itu, sowan yang jadinya mengorbankan pendidikan anak-anak juga dikritik olehnya.

Termasuk juga ketika sowan tersebut menggunakan biaya belanja istri di rumah, atau dibuat untuk diberikan kepada Gus Baha.

Sudah jelas Gus Baha terpikirkan juga hal yang membuatnya gundah, dirinya juga mengaku tidak tahu harus bagaimana.

“Jadi saya kritiknya dalam hal itu saja, tappi mahabahnya kita senang, tapi kaifiyahnya (caranya) kadang tidak cocok.” Kata Gus Baha.

Baca Juga: Cara Sholat Khusyu, Buya Arrazy Hasyim Jelaskan seperti Ini

Gus Baha berharap di antara sesama kaum muslimin tidak ada ghil (tidak senang) seperti disebutkan di dalam Al Qur’an.

وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا

Artinya: dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman (QS. Al Hasyr 10)

Gus Baha menyampaikan penjelasan Imam Sya’roni yang membahas kalimat Rasulullah SAW ketika menyebut ‘laisa minnaa’.

Kalimat ‘laisa minaa’ bukan berarti belum tentu dihukumi murtad, tidak bisa semudah itu di dalam menyimpulkan hukum.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah