Tetapi setelah bertemu dengan orang tua santri tersebut, Gus Baha mengakui bahwa dirinya kalah cerdas dari ayah si santri.
Orang tua santri tersebut lalu menjelaskan kepada Gus Baha bahwa anaknya itu terlalu bodoh untuk memahami hal semacam ini.
Bagi orang tua santri tersebut harta seperti motor merupakan ‘dunia yang makan dunia’ mungkin maksudnya sama dengan istilah lain.
‘Jeruk makan jeruk’ maksud ayah santri itu motor yagng menggunakan bahan bakar bensin sama motor yang merupakan harta dunia.
Lalu ‘dunia’ yang disebutkan memakan dunia juga yaitu bensin yang dibeli dengan uang setelah membeli motor.
Baca Juga: Ungkap Tentang Sepelekan Nasab Ibu, Gus Baha: Bahkan Nabi Bernasab Lewat Seorang Perempuan
Orang tua santri tersebutpun membodoh-bodohkan anaknya sendiri yang tidak faham-faham berkaitan dengan ini.
Selanjutnya orang tua santri itu menerangkan lagi dengan memberi contoh harta dunia yang pintar yaitu hewan peliharaan seperti sapi.
Sapi itu bila dipelihara dengan baik lalu hamil dan melahirkan anak, itulah harta dunia yang menambah jumlahnya.
“Berarti oran yang memiliki mobil Alphard atau mobil lainnya iotu bodoh semua menurutnya, karena merupakan dunia yang makan dunia,” terang Gus Baha.***