"Maksudnya, kamu sholeh dikampungmu maka secara de facto kamu dianggap sebagai pemimpin,"
"Meski kamu bukan lurah tapi kamu terkenal sholeh dan baik pasti perkataanmu lebih diikuti daripada lurah, padahal hakekatnya kamu bukan lurah,"
"Karena Allah sudah berjanji bahwa orang sholeh pasti diangkat jadi pemimpin. Ya tadi, setidaknya baik secara struktural dan kultural," pungkas Gus Baha.***