MANTRA SUKABUMI- Bersyukur atas nikmat yang Allah SWT adalah kewajiban setiap Muslim.
Akan tetapi, Gus Baha mengatakan bahwa nikmat yang disyukuri oleh Muslim ini masih banyak yang keliru, termasuk ketika mendapatkan jabatan.
Akibatnya, tak jarang mereka, kata Gus Baha, terjerembab dalam keangkuhan atas jabatan yang diperoleh.
Dalam keterangannya, Gus Baha mengatakan bahwa kemuliaan atas jabatan sebetulnya bukanlah nikmat yang hakiki.
Meski memiliki jabatan adalah suatu prestasi, tetap saja itu akan berujung pada sifat sombong.
Gus Baha mengambil contoh jabatan Presiden, di mana sebetulnya nikmat itu diperoleh karena dihormati saja.
"Paling tinggi nikmat (dari) dihormati itu apa? tapi nikmatnya bisa makan, saat itu adalah nyawa. SBY jadi presiden (adalah) prestasi," ungkapnya, seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari Instagram Kajian Gus Baha pada Minggu, 26 Desember 2021.
Namun, kata Kiai asal Rembang itu, andaikan tak menjadi Presiden pun tetap bisa makan.