Makan Sahur atau Mandi Junub, Mana yang Terlebih Dulu Dilaksanakan Ketika Berhadas Besar?

- 6 Mei 2020, 03:21 WIB
ILUSTRASI Mandi Janabah atau junub
ILUSTRASI Mandi Janabah atau junub /NU Online/.*/NU Online

MANTRA SUKABUMI – Dalam praktik bersuci yang wajib ketika dalam keadaan berhadas besar, maka diwajibkan untuk mandi wajib. Mandi wajib adalah mandi janabah atau dalam masyarakat secara praktis disebut mandi junub untuk menghilangkan hadats besar.

Mandi junub sangat penting karena ia berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah.

Orang yang dalam keadaan berhadas besar tidak dapat melakukan salat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, dan menyentuh mushaf.

Baca Juga: Ilmuwan Merilis Gambar Covid-19 Saat Menginfeksi Usus dan Berkembang Biak

ketika menjalankan ibadah puasa pun kita dituntut untuk selalu suci sepanjang waktu dari segala jenis hadas besar. Sehingga, ketika kita berhadas besar ppada malam hari kemudian bangun langsung bersantap sahur tidak mandi junub terlebih dahulu.

Lalu, apakah ibadah sahur kita akan mendapat pahala meskipun dalam keadaan junub?

Lalu, apakah harus mandi junub terlebih dahulu baru santap sahur, atau sesudahnya?

Lantas, apakah sahur tetap bernilai pahala meski sebelumnya tak mandi junub terlebih dahulu? seharusnya kapan waktu terbaik untuk melaksanakan mandi junub, selepas santap sahur atau sebelum?

Baca Juga: 5 Gejala Kelelahan Akut yang Harus Anda Kenali dan Waspadai

Dilansir Tim Mantra Sukabumi dari PikiranRakyat-Cirebon.com dilansir dari situs NU Online, pada dasarnya, tidak ada larangan bagi orang yang junub untuk menikmati santap sahur.

Sebab, hal tersebut bukan tergolong aktivitas yang dilarang bagi orang junub. Sehingga tidak ada keharusan mana yang lebih didahulukan antara mandi junub atau langsung makan sahur.

Aktivitas yang dilarang bagi orang junub sendiri, disampaikan oleh Syekh Al-Qadli Abu Syuja’ dalam Matn al-Taqrib sebagai berikut:

وَيَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ اّلصَّلَاةُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ وَمَسُّ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ وَالطَّوَافُ وَالُّلبْثُ فِي الْمَسْجِدِ

Baca Juga: 3 Cara Kurangi Bau Mulut Saat Puasa ala Dokter Spesialis Orthodontis

“Haram bagi orang junub lima hal: salat, membaca Quran, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.” (al-Qadli Abu Syuja’, Matn al-Taqrib, Semarang, Toha Putera, tanpa tahun, halaman 11).

Hanya saja, bila melihat dari pertimbangan keutamaan, dianjurkan bagi orang junub untuk mandi janabat terlebih dahulu sebelum ia makan sahur.

Sebab, bagaimanapun juga kondisi janabat adalah kondisi yang kurang baik, terlebih untuk menjalankan aktivitas yang bernuansa ibadah seperti makan sahur.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul "Tengah Berhadas Besar, Sebaiknya Langsung Santap Sahur atau Mandi Junub Terlebih Dulu?"

Baca Juga: Begal Beraksi di Siang Bolong, Uang 80 Juta Nyaris Raib, Pelaku Todongkan Senjata

Apabila terpaksa tidak sempat mandi janabat, misalkan karena waktu mepet, maka sebaiknya terlebih dahulu membasuh kemaluan dan berwudu sebelum santap sahur.

Sebab, melakukan aktivitas makan dan minum saat sahur bagi orang junub adalah makruh sebelum ia berwudu dan membasuh kemaluannya.

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:

(وَيُكْرَهُ لِلْجُنُبِ الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ وَالنَّوْمُ وَالْجِمَاعُ قَبْلَ غُسْلِ الْفَرْجِ وَالْوُضُوْءِ) لِمَا صَحَّ مِنَ الْأَمْرِ بِهِ فِي الْجِمَاعِ وَلِلْاِتِّبَاعِ فِي الْبَقِيَّةِ إِلَّا الشُّرْبَ فَمَقِيْسٌ عَلَى الْأَكْلِ

Baca Juga: Takut Tak bisa Belanja saat PSBB, Warga Palabuhanratu Serbu Toko Busana

“Dimakruhkan bagi junub, makan, minum, tidur dan bersetubuh sebelum membasuh kemaluan dan berwudu. Karena ada hadits shahih yang memerintahkan hal demikian dalam permasalahan bersetubuh, dan karena mengikuti sunah nabi dalam persoalan lainnya,

"Kecuali masalah minum, maka dianalogikan dengan makan.” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Minhaj al-Qawim, Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, Jeddah, Dar al-Minhaj, 2011, juz 2, halaman 71).

Baca Juga: Berikut Jadwal dan Soal Program Belajar dari Rumah TVRI, Rabu 6 Mei 2020

Berdasarkan penerangan tersebut, maka lebih dianjurkan bagi seseorang untuk melaksanakan mandi junub terlebih dahulu sebelum bersantap sahur.

Kemudian, alangkah lebih baik disengajakan untuk bangun lebih awal semisal pukul 3 pagi untuk melasanakan mandi janabat, selepas itu lakukan ibadah salat tahajud, sehingga santap sahur juga diakhirkan dan ragam keistimewaan dari Allah Swt. pun akan didapatkan.(Ayunda Lintang Pratiwi)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah