Sebagaimana An Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan: "Nabi SAW tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib." (Syarh Muslim, 4/161)
Namun diantara rahasia kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Syaban adalah karena puasa Syaban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib).
Hal ini sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikian juga puasa Syaban.
Hal ini karena puasa di bulan Syaban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa.
Sebagaimana puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab, 233)
Hikmah di Balik Puasa Syaban
Bulan Syaban merupakan bulan tempat manusia lalai sebab mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Maka tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu.
Sebagaimana jika seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah SWT seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.