Dengan segala macamnya, mengimani adanya hari berbangkit dan hakikat kehidupan akhirat, dan ketetapan hikmah dan keilmuan Allah dalam syariat-Nya dan kekuasaan-Nya, serta tawadhu' yang terus berkelanjutan dan menjauh dari sifat sombong.
Asbabun Nuzul Surat Al Alaq Ayat 1-5
Dalam sebuah hadis yang pernah diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu, asbabun nuzul surat al alaq ayat 1-5 diawali saat Rasulullah Saw sedang menepi di Gua Hira’.
Keinginan ‘uzlah atau berdiam diri di Gua Hira’ ketika sebelumnya beliau Saw sering mengalami mimpi yang begitu jelas seperti cahaya di pagi hari.
Ketika uzlah di Gua Hira’, Rasulullah Saw didatangi malaikat Jibril yang menyuruhnya untuk membaca. Jibril berkata, ‘iqra’ (bacalah).
Perintah itu diulang sebanyak 3 kali. Kemudian Rasulullah Saw menjawab, ‘saya tidak bisa membaca’ sebanyak tiga kali pula. Setelah itu malaikat Jibril membacakan surat al Alaq ayat 1-5.
Malaikat Jibril pun meninggalkan Rasulullah Saw seorang diri dengan badan gemetar dan perasaan takut.
Kemudian beliau Saw langsung pulang menemui Siti Khadijah seraya meminta diselimuti. Lalu menceritakan kejadian di Gua Hira’ kepada istrinya.
Singkat cerita Siti Khadijah mengajak Rasulullah Saw menemui pamannya, Waraqah bin Naufal. Paman Siti Khadijah ini merupakan pendeta Nasrani yang sangat memahami isi kandungan kitab Injil.