Khutbah Jumat Akhir Ramadhan 2022 Tema Ramadhan Usai, Ibadah Jangan Lalai

- 28 April 2022, 19:25 WIB
Contoh khutbah Jumat terakhir di bulan Ramadhan 2022 dengan tema ramadhan usai, ibadah jangan lalai
Contoh khutbah Jumat terakhir di bulan Ramadhan 2022 dengan tema ramadhan usai, ibadah jangan lalai /Pixabay.com/Skitterphoto

Orang-orang shalih terdahulu ketika bulan Ramadhan selesai mereka khawatir amalan mereka tidak diterima oleh Allah. Dari Jubair bin Nufair rahimahullah ia mengatakan: “Dahulu para sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ketika saling bertemu di hari ied, mereka mengucapkan: taqabbalallahu minna wa minkum [semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian]” (Fathul Baari, 2/446).

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2022 Singkat, Penuh Makna dan Menyentuh Hati dengan Tema Mengetuk Pintu Surga

Maka sudah semestinya kita khawatir amalan ibadah kita di bulan Ramadhan tidak diterima oleh Allah. Dan salah satu pertanda bahwa amalan ibadah kita diterima oleh Allah adalah kita bersemangat untuk mengerjakan amalan ibadah selanjutnya. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Sebagian ulama terdahulu menyebutkan:

مِنْ ثَوَابِ الحَسَنَةِ الحَسَنَةُ بَعْدَهَا، وَمِنْ جَزَاءِ السَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ بَعْدَهَا

Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/417).

Maka orang yang setelah Ramadhan ia kembali bermaksiat atau berhenti melakukan ketaatan dan amal ibadah, ini pertanda bahwa amalannya di bulan Ramadhan tidak diterima oleh Allah. Iyyadzan billah.

Ibadah adalah tugas kita sebagai manusia setiap saat dan dalam keadaan apapun. Ibadah tidak hanya di bulan Ramadhan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Maka janganlah menjadi orang yang hanya beribadah di bulan Ramadhan. Bisyr bin Harits Al Hafi rahimahullah mengatakan, “Segolongan orang yang mereka beribadah kepada Allah serta bersungguh-sungguh dalam beramal di bulan Ramadhan. Namun ketika Ramadhan berlalu, mereka pun meninggalkan ibadah. Sungguh mereka ini adalah seburuk-buruk orang. Mereka hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja” (Miftahul Afkar, 2/283).

Halaman:

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah