Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 32, Besarnya Dosa Membunuh dan Pahala Memberi Kehidupan pada Manusia

- 20 Mei 2022, 13:45 WIB
Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 32, Besarnya Dosa Membunuh dan Pahala Memberi Kehidupan pada Manusia
Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 32, Besarnya Dosa Membunuh dan Pahala Memberi Kehidupan pada Manusia /Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini merupakan isi kandungan daripada surat Al Maidah ayat 32 yang menjelaskan dosa membunuh.

Surat Al Maidah ayat 32 menjelaskan besarnya dosa membunuh jiwa tanpa sebab atau secara sengaja.

Dalam surat Al Maidah ayar 32 tersebut dijelaskan membunuh tanpa sebab yang dibenarkan, sama halnya membunuh seluruh manusia.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nur Ayat 2 Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya, Inilah Hukum Pantas bagi Pelaku

Begitu juga sebaliknya, menjaga nyawa satu orang seakan-akan menjaga nyawa seluruh manusia.

Ibnu Abbas mengatakan, maksud menjaga kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya.

Surat Al Maidah ayat 32 ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kehidupan dan menjauhi tindak kekerasan.

Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang jelas, termasuk mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan memperingatkan agar menjauhi tindak kejahatan.

Dikutip mantrasukabumi.com dari quran.kemenag.go.id pada 20 Mei 2022, berikut surat Al Maidah ayat ke 32:

Q.S 5:32

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ
اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

Terjemah :
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.

Pembunuhan ini adalah yang pertama terjadi di antara anak Adam, Qabil sebagai pembunuh belum mengetahui apa yang harus diperbuat terhadap saudaranya yang telah dibunuh (Habil).

Sedangkan ia merasa tidak senang melihat mayat saudaranya tergeletak di tanah. Maka Allah mengutus seekor burung gagak mengorek-ngorek tanah dengan cakarnya untuk memperlihatkan kepada Qabil bagaimana caranya mengubur mayat saudaranya.

Setelah Qabil menyaksikan apa yang telah diperbuat oleh burung gagak, mengertilah dia apa yang harus dilakukan terhadap mayat saudaranya.

Pada waktu itu, Qabil merasakan kebodohannya mengapa ia tidak dapat berbuat seperti burung gagak itu, lalu dapat menguburkan saudaranya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 60, Jelaskan Tentang Sifat Buruk yang Dimiliki Orang-orang Munafik

Karena hal yang demikian itu Qabil sangat menyesali tindakannya yang salah.

Dari peristiwa itu dapat diambil pelajaran, bahwa manusia kadang-kadang memperoIeh pengetahuan dan pengalaman dari apa yang pernah terjadi di sekitarnya.

Penyesalan itu dapat merupakan tobat asalkan di dorong oleh takut kepada Allah dan menyesali akibat buruk dari perbuatannya itu.

Rasulullah bersabda, "Penyesalan itu adalah tobat." (Riwayat Ahmad, al-Bukhari, al-Baihaqi dan al-hakim).

Tidak dibunuh seseorang dengan zalim melainkan anak Adam yang pertama mendapat bagian dosanya karena dia orang yang pertama melakukan pembunuhan. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).***

Editor: Nahrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x