Teks Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal 2022 Singkat, Padat dan Meyentuh Hati, Tema: Memanfaatkan Waktu

- 26 Mei 2022, 07:50 WIB
Ilustrasi khotib sedang menyampaikan khutbah Jumat.
Ilustrasi khotib sedang menyampaikan khutbah Jumat. /*/Pexels/Alena Darmel.

MANTRA SUKABUMI- Teks khutbah Jumat akhir bulan Syawal 2022 singkat, padat dan menyentuh hati tersedia di sini.

Materi pada teks khutbah Jumat akhir bulan Syawal 2022 ini mengusung tema tentang 'Memanfaatkan Waktu'.

Teks khutbah Jumat dengan tajuk tersebut sangat rekomendasi disampaikan Khotib di akhir bulan Syawal 2022 ini.

Baca Juga: Bacaan Arab Latin dan Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 273: Anjuran Berinfak kepada Orang Fakir

Khutbah Jumat dengan Tema 'Memanfaatkan Waktu' ini disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, dikutip mantrasukabumi.com dari laman ngaji.id pada Kamis, 26 Mei 2022.

Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya Ya Akhal Islam, sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita adalah waktu-waktu yang berlalu dalam hidup kita.

Sesungguhnya manusia pastilah membutuhkan waktu demi waktu, hari demi hari. Akan tetapi orang yang cerdas akan berusaha berpikir bagaimana menggunakan waktu, bagaimana waktu itu tidak menjadi boomerang dalam hidupnya.

Baca Juga: Contoh Teks Naskah Khutbah Jumat 2022: Mungkinkah Kita Munafik

Berapa banyak orang yang merugi akibat tidak dapat menggunakan waktunya? Allah berfirman:

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾

“Demi masa.” (QS. Al-‘Ashr[103]: 1)

Di sini Allah bersumpah dengan masa yang merupakan waktu. Lalu Allah menyebutkan:

إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾

“Sesungguhnya manusia benar-benar dalam keadaan merugi.”

Artinya banyak manusia yang tidak menggunakan waktu-waktunya untuk digunakan sebaik mungkin sehingga mereka merugi. Untuk apa kita gunakan waktu-waktu itu? Allah mengatakan:

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾

“Kecuali orang yang beriman, beramal shalih, saling berwasiat tentang kebenaran dan saling berwasiat tentang kesabaran.”

Itulah hendaknya kita menggunakan waktu itu, untuk iman dan Islam, untuk amal shalih, untuk senantiasa kita menyampaikan kebenaran dan mengamalkan dalam kehidupan kita.

Ummatal Islam,

Waktu kita pasti akan ditanya oleh Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ

“Senantiasa seorang hamba terus berdiri pada hari kiamat di atas kakinya sampai ia ditanya tentang empat perkara.”

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Luqman Ayat 14, Perintah Allah SWT agar Berbakti kepada Orang Tua

Apa yang pertama ditanyakan?

عَنْ عُمُرُهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ؟

“Tentang umurnya untuk apa dia habiskan?” (HR. Bukhari)

Umur itu adalah waktu-waktu kita selama hidup kita ini. Untuk apa umur-umur tersebut dia habiskan?

Maka setiap kita tentunya berpikir bagaimana kita menggunakan waktu ini semaksimal mungkin.

Sungguh pelajaran yang berharga yang kita petik dari bulan Ramadhan kemarin adalah yaitu bagaimana supaya setiap detik kita, setiap waktu kita, menghasilkan pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apabila orang-orang yang tidak beriman berkata: “Waktu adalah uang,” akan tetapi orang yang beriman berkata: “Waktu adalah pahala.” Itu yang senantiasa dipikirkan oleh setiap Muslim dan Mukmin. Bagaimana setiap detiknya, menitnya, jamnya, menghasilkan pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ummatal Islam,

Sesungguhnya menggunakan waktu dalam perkara yang bermanfaat bukan perkara yang mudah Ya Akhal Islam. Hanya orang-orang yang diberikan oleh Allah taufik, orang-orang yang diberikan oleh Allah hidayah yang mampu untuk menggunakan waktunya.

Orang yang faham tentang pentingnya waktu, dia akan pelit terhadap waktu.

Berbeda dengan orang yang tidak mengetahui tentang pentingnya waktu, dia gunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya, dia gunakan untuk hal-hal yang tidak memberikan pahala untuk dia dunia dan akhiratnya, dia gunakan hanya untuk memuaskan jiwanya saja, syahwatnya saja. Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala mensifati orang-orang yang beriman dalam firmanNya:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١﴾ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ﴿٢﴾ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ ﴿٣﴾

“Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman..”

Siapa mereka?

“Yaitu mereka-mereka yang khusyuk di dalam shalatnya dan orang-orang yang berpaling dari laghwun.”

Baca Juga: Bacaan Arab Latin dan Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 273: Anjuran Berinfak kepada Orang Fakir

Apa itu laghwun Ya Akhal Islam?

Yaitu perkara yang sia-sia, yang tidak memberikan pahala sama sekali Ya Akhal Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ المَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ

“Di antara tanda baiknya Islam seseorang hamba dia tinggalkan perkara yang tidak bermanfaat untuk hidupnya.”

Ya Akhal Islam a’azzaniyallahu waiyyakum,

Apabila perkara-perkara yang tidak bermanfaat di dalam Islam sangat dianjurkan untuk ditinggalkan, apatah jadinya apabila itu adalah maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Berapa banyak orang yang jatuh kepada maksiat akibat dia menggunakan waktunya dalam perkara yang tidak bermanfaat.

Karena seseorang ketika terbiasa dengan perkara yang tidak ada manfaatnya, dia akan mulai terseret kepada perkara yang makruh, lalu kemudian kepada perkara yang haram.

Oleh karena itulah Ya Akhal Islam, Islam menutup pintu yang akan bisa menjatuhkan kita kepada perkara yang haram itu, yaitu meninggalkan perkara yang tidak ada manfaatnya.

Ummatal Islam,

Seorang mukmin Ya Akhal Islam, yang dia senantiasa pikirkan adalah persiapan menuju kematian dia. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya:

مَنْ أَكْيَسُ النَّاسِ؟

“Siapa orang yang paling cerdas Wahai Rasulullah?”

Kata Rasulullah:

أَكْثَرَهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ

“Orang yang paling cerdas yaitu orang yang paling banyak mengingat kematiannya.”

Mengingat kematian bukan hanya sebatas mengingat, akan tetapi untuk menimbulkan kekuatan hati untuk mengamalkan dan beramal.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha 2022, Ini Syarat Hewan Ternak yang Boleh Dikurbankan

Akhal Islam a’azzaniyallahu waiyyakum,

Cobalah setiap kita untuk intropeksi diri tentang waktu-waktu kita yang telah berlalu.

Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan bahwa waktu manusia ada tiga; yang pertama yang telah berlalu, yang kedua yang akan datang, dan yang ketiga adalah yang sedang berjalan.”

Memperbaiki waktu yang telah berlalu, mudah -kata beliau- yaitu dengan cara kita bertaubat kepada Allah, dengan cara kita menyesali dosa-dosa dan demikian pula waktu-waktu yang telah kita gunakan dalam hal yang tidak ada manfaatnya.

Kemudian yang kedua -kata beliau- waktu yang akan datang. Maka memperbaiki waktu yang akan datang pun mudah kata beliau. Yaitu dengan cara bertekad bulat, mempunyai rencana yang matang bahwa nanti, besok atau lusa saya akan melakukan begini dan begitu.

Sebuah tekad yang harus kita kuatkan bahwa nanti saya harus beramal shalih.

Yang paling berat -kata Ibnul Qayyim Rahimahullah- yaitu memperbaiki waktu yang sedang berjalan.

Ketika kita sudah merencanakan, tapi ketika pas hari H-nya dimana kita hendak melakukan, disitulah godaan setan datang kepada kita berusaha bagaimana kita diam kemudian meninggalkan rencana kebaikan yang telah kita niatkan.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Baca Juga: Contoh Teks Naskah Khutbah Jumat 2022, Tema: Bahaya Hasad bagi Peradaban Manusia

Khutbah kedua

الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر


Demikianlah ulasan mengenai teks khutbah Jumat akhir bulan Syawal 2022, singkat padat dan menyentuh hati yang mengangkat tema tentang 'Memanfaatkan Waktu'.

Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam Bishawab. ***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah