Tafsir dan Terjemahan Surat Al-Falaq Ayat 1-5, Lengkap Tulisan Arab dan Latin

- 1 Juni 2022, 14:28 WIB
Isi Kandungan
Isi Kandungan /*/Mantrasukabumi.com/Tanggal Layar/ YouTube /Ijoel Anderline

MANTRA SUKABUMI - Surah al Falaq adalah surat ke-113 bagi siapa saja yang mengamalkan surat ini maka akan diberikan pahala sebanyak orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul.

Surat Al-Falaq menjadi salah satu surat terakhir di dalam Al-Quran, surat Al-Falaq terdiri dari 5 ayat pada kumpulan juz ke-30.

Selain itu, surat Al-Falaq merupakan surat yang sunnah dibaca ketika melaksanakan shalat witir.

Baca Juga: Bacaan Arab Latin dan Isi Kandungan Surat Al Hajj Ayat 34 tentang Allah SWT Tetapkan Syariat Berkurban

Sebagaimana dalam hadis riwayat an-Nasai dan Ibnu Majah, ketika Aisyah ditanya, surat apa yang dibaca Nabi Muhammad saw saat salat witir, beliau menjawab, "Rakaat pertama surah al-A’la, rakaat kedua surah al-Kafirun, rakaat ketiga al-Ikhlash dan al-Mu’awwidzatain,".

Hal lain dari surat Al-Falaq yaitu surat Al-Falaq disebut dengan Al-Mu’awwidzatain. Sebab, surat Al-Falaq dan surat An Nas diturunkan secara bersamaan kepada Rasulullah SAW.

Dilansir mantrasukabumi.com dari quran.kemenag.go.id pada Selasa, 1 Juni 2022. Berikut tafsir dan terjemahan surat Al-Falaq lengkap tulisan Arab dan latin.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

Tafsir Ringkas Kemenag

Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, waktu yang membelah kegelapan malam. Allah Mahakuasa menyingkirkan segala kejahatan dari hamba-Nya karena semua makhluk berada dalam genggaman-Nya.

Tafsir Kemenag

Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya.

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

Tafsir Ringkas Kemenag

Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan semua makhluk yang Dia ciptakan, baik yang tampak maupun tidak, yang tidak dapat menolak kejahatannya selain Sang Pencipta.

Tafsir Kemenag

Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 33, Jelaskan tentang Hukuman bagi Perampok dan Pengganggu Keamanan Umum

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan aku berlindung pula dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita pada waktu malam muncul hewan-hewan yang membahayakan dan pada waktu itu pula rencana jahat biasa disusun.

Tafsir Kemenag

Kemudian Allah menerangkan bahwa sebagian makhluk-Nya sering menimbulkan kejahatan pada waktu malam bila segala sesuatu telah diliputi oleh kegelapan. Sementara itu, keadaan malam yang gelap gulita menimbulkan rasa takut dan gelisah, seakan-akan ada sesuatu yang tersembunyi dalam kegelapan malam itu yang akan menyakiti manusia.

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan aku berlindung pula dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup pada buhul-buhul dengan rapalan-rapalan yang dilafalkannya. Mereka bekerja sama dengan setan untuk menimpakan keburukan kepada orang yang di sihir melalui cara cara tertentu, di antaranya dengan meniup buhul-buhul.

Tafsir Kemenag

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan agar manusia berlindung kepada-Nya dari kejahatan tukang sihir yang meniupkan mantra-mantra dengan maksud memutuskan tali kasih sayang dan mengoyak-ngoyak ikatan persaudaraan, seperti ikatan nikah dan lain-lain. Perbuatan sihir itu dapat mengubah kasih sayang antara dua teman yang akrab menjadi permusuhan. Penghasut membawa berita yang tampaknya benar dan sulit dibantah, sebagaimana dilakukan oleh tukang sihir dalam usahanya memisahkan suami istri. Jumhur ulama berdasarkan hadis sahih yang menerangkan bahwa Rasulullah saw disihir oleh Labid al-A'sam. Hal ini tidak mempengaruhi wahyu yang diturunkan Allah kepadanya, namun hanya jasmani dan perasaan yang tidak berhubungan dengan syariat. Syekh Muhammad 'Abduh berkata, "Berkenaan dengan keterangan tersebut di atas, telah diriwayatkan hadis tentang Nabi saw yang disihir oleh Labid bin al-A'sam, yang sangat mengesankan pada pribadi Nabi, sehingga seakan-akan beliau mengerjakan sesuatu padahal beliau tidak mengerjakannya, atau mengambil sesuatu padahal beliau tidak mengambilnya. Lalu Allah memberitahukan kepadanya tentang tukang sihir itu. Kemudian dikeluarkan sihir itu dalam hatinya, lalu Nabi saw menjadi sehat kembali, dan turunlah surah ini. Nabi saw kena sihir sehingga menyentuh akal yang berhubungan langsung dengan jiwa beliau, karena itu orang-orang musyrik berkata, sebagaimana firman Allah: Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir. (al-Isra'/17: 47) Di sisi lain, yang wajib kita yakini bahwa Al-Qur'an adalah mutawatir dan menyangkal bahwa Nabi saw kena sihir, karena yang menyatakan demikian itu adalah orang-orang musyrik. Al-Qur'an mencela ucapan mereka itu. Hadis tersebut seandainya termasuk di antara hadis-hadis sahih, tetapi tergolong hadis Ahad yang tidak cukup untuk dijadikan dasar dalam akidah. Sedangkan kemaksuman nabi-nabi adalah merupakan akidah yang telah dipegangi dengan yakin. Terhindarnya Nabi saw dari sihir bukanlah berarti mematikan sihir secara keseluruhan. Mungkin seseorang yang kena sihir menjadi gila akan tetapi mustahil terjadi pada Nabi saw karena Allah menjaga dan melindunginya. Menurut 'Atha', Al-hasan, dan Jabir, Surah al-Falaq ini adalah surah Makkiyyah yang diturunkan sebelum hijrah, sedangkan yang mereka tuduhkan bahwa Nabi saw kena sihir di Medinah. Oleh karena itu, sangat lemah untuk berpegang pada hadis tersebut dan untuk menyatakannya sebagai hadis sahih. Umat Islam harus berpegang pada nas Al-Qur'an, tidak perlu berpegang kepada hadis ahad tersebut.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Qaf Ayat 16, Jelaskan tentang Allah Mengetahui Apa yang Dibisikkan Manusia

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan aku berlindung pula dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki, yang selalu menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain.”

Tafsir Kemenag

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kaum Muslimin untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan orang-orang yang dengki bila ia melaksanakan kedengkiannya dengan usaha yang sungguh-sungguh dan berbagai cara untuk menghilangkan nikmat orang yang dijadikan objek kedengkiannya dan dengan mengadakan jebakan untuk menjerumuskan orang yang didengkinya jatuh ke dalam kemudaratan. Tipu muslihat yang dijalankannya itu sangat licik sehingga sulit diketahui. Tidak ada jalan untuk menghindarinya kecuali dengan memohon bantuan kepada Allah Maha Pencipta karena Dia-lah yang dapat menolak tipu dayanya, menghindari kejahatannya, atau menggagalkan usahanya. Hasad haram hukumnya, dan merupakan dosa yang pertama kali ketika iblis dengki kepada Nabi Adam, dan Qabil dengki kepada Habil.

Demikian tafsir dan terjemahan surat Al-Falaq ayat 1-5 lengkap berdasarkan referensi dari quran kemenag.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: quran.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah