Keluarga Ridwan Kamil dan MUI Ajak Shalat Gaib Untuk Emmeril Khan Mumtaz, Inilah Tatacara Niat Beserta Doanya

- 3 Juni 2022, 11:15 WIB
Keluarga Ridwan Kamil dan MUI Ajak Shalat Gaib Untuk Emmeril Khan Mumtaz, Inilah Tatacara Niat Beserta Doanya
Keluarga Ridwan Kamil dan MUI Ajak Shalat Gaib Untuk Emmeril Khan Mumtaz, Inilah Tatacara Niat Beserta Doanya /Pexels/GabbyK/

MANTRA SUKABUMI - Berikut tatacara niat shalat gaib untuk Almarhum Emmeril Khan Mumtaz yang digelar seluruh Indonesia.

Pencarian Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Sungai Aare masih terus dilakukan oleh otoritas Swiss.

Dalam surat edaran Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat menyerukan umat Islam menggelar shalat gaib untuk jenazah Emmeril Khan Mumtadz. 

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib, Lengkap Beserta Doa Setelahnya

Ajakan itu didasarkan keikhlasan keluarga dan berubahnya status pencarian Emmeril di Swiss.

Hal itu dituangkan dalam surat resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar berjudul Ajakan shalat gaib Untuk seluruh masyarakat muslim di Indonesia yang dikeluarkan pada Kamis 2 Juni 2022.

Dilansir mantrasukabumi.com dari MUI pada 3 Juni 2022.

Seruan yang ditandatangani Ketua MUI Jabar KH Rachmat Syafei dan Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar tersebut menyampaikan.

1. Kang Emil ibu Atalia sudah mengikhlaskan sepenuhnya dan meyakini bahwa ananda tercinta Emmeril Khan Mumtaz sudah meninggal dunia karena tenggelam.

2. Kedutaan republik Indonesia (KBRI) di Swiss menyatakan bahwa pihak otoritas setempat sudah mengubah status pencarian Eril pencarian orang hilang menjadi mencari orang yang tenggelam.

Dengan memperhatikan ketentuan Syara jenazah harus segera dishalatkan karena jenazah belum ditemukan dengan itu keluarga harus melakukan shalat gaib.

Oleh karena itu MUI Jabar menyuruh masyarakat Indonesia untuk melaksanakan shalat gaib untuk Almarhum Emmeril Khan Mumtaz pada Jumat 3 Juni 2022.

Dan bisa dilakukan sebelum shalat Jumat maupun sesudah sholat Jumat maka dari itu kita senantiasa membantu Almarhum Emmeril Khan Mumtaz supaya dapat segera ditemukan dengan utuh.

Sebelum melakukan shalat gaib inilah Tatacara shalat gaib.

Tata cara salat gaib

Ibadah ini hukumnya adalah fardhu kifayah, yang artinya kewajiban melakukan ibadah gugur jika sudah ada yang melakukannya.

 Shalat ghaib dilakukan dengan empat kali takbir dengan bacaan yang berbeda.

1. Membaca niat shalat gaib

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Arti:

Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.

Sebagai Makmum:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Arti:

Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.

2. Takbir pertama yang dilanjutkan membaca surat Al Fatihah

3. Takbir kedua yang dilanjutkan membaca sholawat Nabi

اللّـٰهُمَّ صَلَّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Arab latin:

Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad

Kamaa shollaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim

Wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad

Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim

Innaka hamidun majiid.

Baca Juga: MUI Jawa Barat Serukan Sholat Ghaib untuk Emmeril Khan Mumtaz, Simak Niat dan Tata Caranya

Artinya: Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.

Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia. Dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.

4. Takbir ketiga yang dilanjutkan membaca doa untuk mayit

اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ باالْمَاءٍ وَالثَّلْجِ والْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَاراً خَيْراً مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْراً مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجاً خَيْراً مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ اْلجَنَّة وَأَعِدْهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَعَذَابِ الناَّرِ

Arab latin:

Allaahummaghfir la-hu warham-hu waafi-hi wafu'an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari

Artinya:

Ya Allah, ampunilah dia (mayat), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia, luaskanlah kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.

Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau mebersihkan baju putih dari kotoran. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.

5. Takbir keempat dilanjutkan membaca doa untuk keluarga yang ditinggal mayit

اللّـٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِااْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاَّ لِّـلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُفٌ الرَّحِيْمٌ

Arab latin: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu. Waliikhwaninalladzinasabaquunabiliimaani walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim

Artinya: Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada kami dan kepadanya.

6. Salam dengan menengok kanan lebih dulu.

Demikianlah tatacara niat shalat gaib, semoga bermanfaat dan selamat menjalankan.***  

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah