Lihatlah hujan tersebut rasanya tawar. Kalau asin, maka binasalah kita. Kemudian, hujan tersebut turun dalam bentuk butiran-butiran, tidak turun langsung dalam bentuk kumpulan air seperti danau yang turun ke atas muka bumi, (jika demikian) maka akan binasalah manusia.
Semuanya berjalan dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang bisa melakukan ini hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَأَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu.“
Kemudian fungsi kedua yang Allah sebutkan dalam surat Al-Hajj tentang hujan yaitu hujan mengingatkan kita bahwasannya akan ada hari kebangkitan. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَىٰ
“Bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah yang menghidupkan yang telah mati.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan:
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُّبَارَكًا فَأَنبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ ﴿٩﴾ وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيدٌ ﴿١٠﴾ رِّزْقًا لِّلْعِبَادِ ۖ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ الْخُرُوجُ ﴿١١﴾
“Kami turunkan hujan sebagai rezeki bagi hamba-hambaNya,” Kemudian kata Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhir ayat: