Isi Kandungan Surat As-Saffat Ayat 106-107 tentang Dasar Disyariatkannya Ibadah Qurban

- 17 Juni 2022, 06:40 WIB
Surat As-Saffat ayat 106-107 menjelaskan tentang isi kandungan dasar disyariatkannya ibadah qurban, simak penjelasannya
Surat As-Saffat ayat 106-107 menjelaskan tentang isi kandungan dasar disyariatkannya ibadah qurban, simak penjelasannya //* Mantra Sukabumi/Pexels / Faseeh Fawaz

MANTRA SUKABUMI - Surat As-Saffat adalah golongan surat-surat Makkiyyah, yang diturunkan sesudah surat Al-An'am dan terdiri atas 182 ayat.

Dinamai As-Saffat berarti barisan-barisan ini ada hubungannya dengan perkataan As-Saffat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh setan.

Perlu diketahui dalam surat As-Saffat ayat 106-107 mengemukakan tentang dasar disyariatkannya ibadah qurban pada hari raya Idul Adha. 

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Najm Ayat 39-42 Lengkap dengan Artinya: Balasan Amal dan Pentingnya Ikhtiar

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman quran.kemenag.go.id pada Jumat 17 Juni 2022, berikut surat As-Saffat ayat 106-107 lengkap dengan teks Arab latin dan artinya:

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ - ١٠٦

Arab-Latin: Inna hāżā lahuwal-balā`ul mubīn

Artinya : Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ - ١٠٧

Arab-Latin: Wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm

Artinya : Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar.

Kandungan yang terdapat pada surat As-Saffat ayat 106-107 adalah ditegaskan bahwa apa yang dialami Ibrahim dan puteranya itu merupakan batu ujian yang amat berat.

Memang hak Allah untuk menguji hamba yang dikehendaki-Nya dengan bentuk ujian yang dipilih-Nya berupa beban dan kewajiban yang berat. Bila ujian itu telah ditetapkan, tidak seorang pun yang dapat menolak dan menghindarinya.

Baca Juga: Inilah Isi Kandungan Surat Al Hajj Ayat 29, Lengkap dengan Terjemahannya tentang Ibadah Haji dan Qurban

Di balik cobaan-cobaan yang berat itu, tentu terdapat hikmah dan rahasia yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia.

Ismail yang semula dijadikan qurban untuk menguji ketaatan Ibrahim, diganti Allah dengan seekor domba besar yang putih bersih dan tidak ada cacatnya.

Peristiwa penyembelihan kambing oleh Nabi Ibrahim ini yang menjadi dasar ibadah qurban untuk mendekatkan diri kepada Allah, dilanjutkan oleh syariat Nabi Muhammad.

Ibadah qurban ini dilaksanakan pada hari raya haji (Idul Adha) atau pada hari-hari tasyriq, yakni tiga hari berturut-turut sesudah hari raya qurban, tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Hewan qurban terdiri dari binatang-binatang ternak seperti unta, sapi, kerbau, dan kambing. Diisyaratkan binatang kurban itu tidak cacat badannya, tidak sakit, dan cukup umur.

Dengan disyariatkannya ibadah qurban dalam agama Islam, maka peristiwa Ibrahim menyembelih anaknya akan tetap dikenang selama-lamanya dan diikuti oleh umatnya. Ibadah qurban juga menyemarakkan agama Islam karena daging-daging kurban itu dibagi-bagikan kepada masyarakat terutama kepada fakir miskin.***

Editor: Nahrudin

Sumber: quran.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah