Ma’asyiral muslimin..
Jika seseorang duduk kemudian dia berjam-jam bahkan berhari-hari mencoba untuk menghitung nikmat-nikmat Allah yang Allah berikan kepadanya, kata Allah:
لَا تُحْصُوهَا
“Kalian tidak akan mampu untuk menghitungnya.”
Kenapa? Karena nikmat Allah terlalu banyak yang Allah berikan kepada kita.
Diantara bentuk-bentuk nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah nikmat yang dzahir dan nikmat yang batin. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
“Dan Allah menyempurnakan nikmat kepada kalian, nikmat yang dzahir dan nikmat yang batin.” (QS. Luqman[31]: 20)
Nikmat dzahir adalah nikmat yang sering kita lihat, yang mungkin kita lihat dan kita rasakan secara langsung seperti kesehatan, kita memiliki rumah, kita memiliki istri, kita miliki anak-anak, kita bernegara, hidup dengan ketentraman, hidup dengan kenyamanan, ini nikmat yang dzahir. Kita bisa belajar, bisa sekolah, bisa melihat anak-anak bermain dengan ceria, ini kenikmatan dzahir.
Disana juga ada nikmat batin. Sangat mulia nikmat tersebut. Bahkan lebih daripada nikmat yang kita rasakan. Seperti nikmat iman, nikmat tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.