Sejarah Idul Adha dan Hikmah Dibalik Hewan Qurban: Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS

- 27 Juni 2022, 18:30 WIB
Sejarah perjalanan hingga dirayakannya Hari Raya Idul Adha, diperintahkan menyembelih hewan qurban salah satunya
Sejarah perjalanan hingga dirayakannya Hari Raya Idul Adha, diperintahkan menyembelih hewan qurban salah satunya /muhammadiyah.or.id

 

MANTRA SUKABUMI - Inilah sejarah dan asal usul Hari Raya Idul Adha yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Tahun ini umat muslim diseluruh dunia akan merayakan salah satu hari besar Islam yaitu Idul Adha pada tanggal 9-10 Juli 2022.

Tak banyak yang tahu, sejarah dan asal usul Hari Raya Idul Adha hingga umat islam diperintahkan untuk menyembelih hewan qurban.

Baca Juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 1443 H Dilaksanakan, ini Daftar Hari Besar dan Jadwal Libur Bersama Bulan Juli 2022

Penasaran dengan sejarahnya? Yuk simak artikel ini sampai selesai hingga mendapat hikmah dibalik penyembelihan hewan qurban dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Kemenag.go.id pada Senin, 27 Juni 2022 inilah sejarah asal usul Idul Adha dan hikmah dibalik hewan qurban.

Hari Raya Idul Adha dikenal dengan sebutan Hari Raya Haji, hari dimana umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji menggunakan pakaian serba putih yang tidak berjahit (Pakaian Ihram), kemudian mereka berkumpul untuk menunaikan ibadah haji yang utama, yaitu Wukuf di Padang Arafah.

Selain itu Hari Raya Idul Adha dinamakan juga sebagai ‘’Idul Qurban’’, karena pada hari itu Allah memberikan kesempatan kepada orang-orang muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah qurban.

Ibadah Qurban dilakukan dengan penyembelihan hewan qurban sebagai bentuk taqqarub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Ketua Panitia Kurban dalam Rangka Hari Raya Idul Adha 1443 H

Ibadah Qurban ini hukumnya Sunnah Muakkadah (sunnah yang dianjurkan) bagi orang yang mampu melakakukannya.

Dalam sejarah Islam perayaan Hari Raya Idul Adha erat kaitannya dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim, terhadap buah hatinya yang didambakan dan dicintainya yaitu Nabi Ismail.

Asal mula qurban berawal dari Nabi Ibrahim bermimpi agar Ia mengorbankan putranya Nabi Ismail yang pada saaat itu berusia 7 tahun, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri oleh Nabi Ibrahim.

Hal tersebut tentu saja membuat Nabi Ibrahim AS pun bimbang, karena itu merupakan perintah langsung dari Allah SWT, tetapi di sisi lain, beliau juga sangat sayang kepada anaknya tersebut.

Kemudian, dengan berserah diri pada Allah SWT akhirnya Nabi Ibrahim AS memberanikan diri untuk mengajak bicara Nabi Ismail AS bahwa dirinya harus menyembelih anaknya tersebut.

Jawaban Ismail membuat Nabi Ibrahim kaget, sebab puteranya ternyata bersedia untuk dijadikan kurban sebagaimana perintah dari Allah SWT.

Tiba saatnya, waktu untuk menyembelih Ismail pun datang. Awalnya, Nabi Ibrahim sangat ragu untuk mengarahkan pisau kepada anaknya.

Kemudian, Ismail berkata “Wahai Ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepadamu. Engkau akan menemuiku insyaAllah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah SWT."

Baca Juga: Niat Puasa Arafah Hari Raya Idul Adha 1443 H Lengkap dengan Keutamaannya

Hal tersebut membuat Nabi Ibrahim bersedih sekaligus bersyukur, dan seraya berkata:

“Bahagialah aku mempunyai seorang putra yang taat kepada Allah SWT, bakti kepada kedua orang tua dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah SWT…”

Ketika prosesi penyembelihan tiba, diikatkanlah kedua tangan dan kaki Ismail di atas lantai.

Kemudian, Nabi Ibrahim memejamkan matanya sambil memegang pisau (parang)nya ke arah leher Nabi Ismail dan penyembelihan pun dilakukan.

Kuasa Allah SWT pun menyertainya dan  langsung memerintahkan Malaikat Jibril untuk mengganti posisi Nabi Ismail tersebut dengan domba yang besar yang diturunkan dari langit.

Sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran yakni pada QS As-Shaffat ayat 107-110.

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Artinya: "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar." (As-Saffat: 107)

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

Artinya: Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (As-Saffat: 108)

Baca Juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 1443 H Dilaksanakan, ini Daftar Hari Besar dan Jadwal Libur Bersama Bulan Juli 2022

سَلَامٌ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

Artinya: (yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. (As-Saffat: 109)

كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (As-Saffat: 110)

Melalui peristiwa penyembelihan Nabi Ismail yang kemudian digantikan menjadi hewan domba oleh Allah SWT itulah yang menjadikan sejarah dari Hari Raya Idul Adha.

Hikmah dari Ibadah menyembeli hewan qurban disyariatkan Allah SWT untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, yang disabdakan oleh Rasulullah SAW "Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla".

Demikian itulah sejarah singkat Hari Raya Idul Adha dan hikmah di balik hewan qurba.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah