رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shaleh.”
Berkat ketundukan total yang diikuti dengan ikhtiar dan tawakal yang gigih, akhirnya Allah swt pun mengabulkan harapan Nabi Ibrahim dengan menganugerahkan seorang anak shaleh yakni Nabi Ismail as.
Namun, bapak dan ibu sekalian yang diberkahi Allah, Ketundukan Ibrahim kepada Allah pun terus diuji.
Anak semata wayang yang sudah dinanti-nantikannya sejak lama dan menjadi belahan hatinya diperintahkan oleh Allah untuk dikurbankan.
Setelah berdiskusi dengan Ismail as, akhirnya mereka pun tak ragu untuk melakukannya karena keluarga ini memiliki kepatuhan yang tinggi atas perintah Allah swt.
Baca Juga: Materi Khutbah Idul Adha Singkat 2022: Tiga Pesan Dibalik Penyembelihan Kurban
Kepasrahan keluarga Ibrahim pada Allah ini patut kita contoh dan kita wujudkan dalam keluarga kita. Keluarga Ibrahim menyadari bahwa kepemilikan materi dunia ini hanyalah titipan saja.
Dunia menjadi ladang untuk menanam dan akan dipanen saat kita sudah berada di akhirat kelak.
الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ