Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59, Lengkap dengan Tulisan Arab Latin dan Terjemahan

- 6 Agustus 2022, 15:12 WIB
 Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59, Lengkap dengan Tulisan Arab Latin dan Terjemahan
Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59, Lengkap dengan Tulisan Arab Latin dan Terjemahan /Pexels.com/GR Stocks

MANTRA SUKABUMI - Al-Quran adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 

Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat, termasuk surat An Nisa.

Surat An Nisa (النساء) adalah surat yang ke-4 dalam Al Quran. Surat An Nisa merupakan surat Madaniyah.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 10 dan 11: Hukuman bagi Orang-orang yang Kufur, Lengkap Bacaan dan Terjemah

Lantas, apa saja isi kandungan surat An Nisa ayat 59, berikut ini penjelasannya.

Tulisan Arab Surat An Nisa Ayat 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59)

Intisari Tafsir Surat An Nisa Ayat 59
Surat An Nisa ayat 59 memerintahkan orang-orang yang beriman untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Ketaatan di sini adalah ketaatan mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar. Ketaatan harga mati.

Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, Allah wajib ditaati.

Di antara hak prerogratif uluhiyah adalah membuat syariat. Maka, syariat-Nya wajib dilaksanakan.

Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan wajib taat pula kepada Rasulullah.

Ibnu Katsir menjelaskan, taat kepada Allah adalah mengikuti ajaran Al Quran. Sedangkan taat kepada Rasulullah adalah dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya.

Orang-orang yang beriman juga diperintahkan taat kepada ulil amri. Yaitu para pemimpin kaum muslimin dan para ulama.

Ketaatan kepada ulil amri harus dibingkai dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak boleh bertentangan. Tidak boleh taat jika diperintah untuk bermaksiat.

Surat An Nisa ayat 59 juga menegaskan kedudukan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum Islam.

Jika ada yang diperselisihkan di antara manusia mengenai masalah pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya, maka harus dikembalikan kepada Al Quran dan Hadits.

Perintah mengembalikan perselisihan kepada Al Quran dan hadits ini ditujukan kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Menunjukkan bahwa siapa yang tidak menyerahkan keputusan hukum kepada Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya di saat berselisih pendapat, ia bukan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Menjadikan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum serta kembali kepada keduanya akan membawa kebaikan. Yakni lebih baik akibatnya dan penyelesaiannya.

Berikut ini isi kandungan Surat An Nisa ayat 59 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir.

Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 90, Lengkap dengan Tulisan Arab Latin dan Artinya

Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Jika ulil amri memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah atau untuk bermaksiat kepada Allah, maka tidak ada kewajiban taat kepadanya.

Al Quran dan hadits adalah sumber hukum Islam. Ketika ada hal-hal yang diperselisihkan, harus dikembalikan kepada keduanya.

Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum dan mengembalikan kepada penilaian keduanya ketika terjadi perselisihan adalah bukti keimanan.

Orang yang tidak mau menjadikan Al Quran dan hadits sebagai hakimnya, keimanannya dipertanyakan.

Kembali kepada Al Quran dan hadits akan menghasilkan penyelesaian yang lebih baik dan membawa keberkahan.

Itulah isi kandungan Surat An Nisa ayat 59 disertai dengan tulisan Arab latin dan terjemahan.***

Editor: Nahrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah