Isi Kandungan Surat Al Maun Ayat 1-7 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Jelaskan Ciri Orang Mendustakan Agama

- 30 Agustus 2022, 20:20 WIB
Isi kandungan surat Al Maun ayat 1-7 yang jelaskan tentang ciri orang mendustakan Agama, lengkap dengan tulisan Arab dan latin
Isi kandungan surat Al Maun ayat 1-7 yang jelaskan tentang ciri orang mendustakan Agama, lengkap dengan tulisan Arab dan latin /Pixabay/Afshad

MANTRA SUKABUMI - Ini isi kandungan surat Al Maun ayat 1-7 lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemah.

Surat Al Maun atau Al Yatim termasuk dalam surat pendek dalam Al Quran surat urutan ke 107.

Menurut pendapat jumhur ulama, surat Al Maun ini termasuk dalam golongan surat Makiyyah yang diturunkan di kota Makkah.

Baca Juga: Isi Kandungan surat Ali Imran ayat 98-99, Lengkap Bacaan Arab dan Terjemah dalam Bahasa Indonesia

Isi kandungan surat Al Maun, ini Allah SWT menjelaskan dan mengabarkan kepada Rasulullah SAW tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama.

Didalam surat Al Maun Allah SWT mencela dan memastikan kecelakaan bagi orang-orang yang mendustakan agama.

Dan bahkan Allah SWT mencela kepada orang-orang yang melalaikan sholatnya.

Yang dimaksud orang tersebut adalah mereka yang mengerjakan sholat karena ingin dipuji dan tak ingin menolong orang lain.

Didalam surat Al Maun Allah SWT mengabarkan bahwa dia (Allah) menyukai orang yang suka membantu anak-anak yatim.

Dan pun sebakiknya, Allah tidak suka kepada orang-orang yang menghardik anak yatim.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 176, Allah Ancam Tindakan Orang Munafik, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Agama Islam mengajarkan hubungan baik kepada Allah melalui ibadah yang ikhlas dan mengajarkan hubungan baik kepada sesama manusia.

Yakni dengan membantu orang lain dan menolong yang lemah; termasuk menyantuni anak-anak yatim dan memberi makanan orang-orang miskin.

Adapun makna atau tafsir surat Al Maun sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari quran.kemenag.go.id adalah sebagai berikut:

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama

Dalam ayat ini, Allah menghadapkan pertanyaan kepada Nabi Muhammad, "Apakah engkau mengetahui orang yang mendustakan agama dan yang dimaksud dengan orang yang mendustakan agama?" Pertanyaan ini dijawab pada ayat-ayat berikut.

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢

Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

Allah lalu menjelaskan bahwa sebagian dari sifat-sifat orang yang mendustakan agama ialah orang-orang yang menolak dan membentak anak-anak yatim yang datang kepadanya untuk memohon belas-kasihnya demi kebutuhan hidupnya. Penolakannya itu sebagai penghinaan dan takabur terhadap anak-anak yatim itu. 

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 3, Jelaskan Tentang Anak Yatim, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣

dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

Allah menegaskan lebih lanjut sifat pendusta itu, yaitu dia tidak mengajak orang lain untuk membantu dan memberi makan orang miskin. Bila tidak mau mengajak orang memberi makan dan membantu orang miskin berarti ia tidak melakukannya sama sekali.

Berdasarkan keterangan di atas, bila seorang tidak sanggup membantu orang-orang miskin maka hendaklah ia menganjurkan orang lain agar melakukan usaha yang mulia itu.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤

Maka celakalah orang yang salat,

Dalam ayat-ayat ini, Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya, tidak sampai ke hatinya.

Dia lalai dan tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakan oleh anggota tubuhnya. Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lalai, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya.

Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot. Perilaku tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan agama, yaitu orang munafik.

Ancaman itu tidak ditujukan kepada orang-orang muslim yang awam, tidak mengerti bahasa Arab, dan tidak tahu tentang arti dari apa yang dibacanya. Jadi orang-orang awam yang tidak memahami makna dari apa yang dibacanya dalam salat tidak termasuk orang-orang yang lalai seperti yang disebut dalam ayat ini.

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥

(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya

Yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, di antaranya dengan tidak memenuhi ketentuannya, mengerjakannya di luar waktunya, bermalas-malasan, dan lalai akan tujuan pelaksanaanya.

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦

yang berbuat ria,

Allah selanjutnya menambah penjelasan tentang sifat orang pendusta agama, yaitu mereka melakukan perbuatan-perbuatan lahir hanya semata karena ria, tidak terkesan pada jiwanya untuk meresapi rahasia dan hikmahnya.

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧

dan enggan (memberikan) bantuan.

Allah menambahkan lagi dalam ayat ini sifat pendusta itu, yaitu mereka tidak mau memberikan barang-barang yang diperlukan oleh orang-orang yang membutuhkannya, sedang barang itu tak pantas ditahan, seperti periuk, kapuk, cangkul, dan lain-lain.

Keadaan orang yang membesarkan agama berbeda dengan keadaan orang yang mendustakan agama, karena yang pertama tampak dalam tata hidupnya yang jujur, adil, kasih sayang, pemurah, dan lain-lain.

Sedangkan sifat pendusta agama ialah ria, curang, aniaya, takabur, kikir, memandang rendah orang lain, tidak mementingkan yang lain kecuali dirinya sendiri, bangga dengan harta dan kedudukan, serta tidak mau mengeluarkan sebahagian dari hartanya, baik untuk keperluan perseorangan maupun untuk masyarakat.***

Editor: Mohammad Dzikri Mudzakir M

Sumber: quran.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah